SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Kabar mengenai ketertarikan Junianto pemilik Wahyu Agung Grup untuk menguasai saham dominan di PSIS Semarang kembali mencuat.
Menanggapi hal ini, Hinca Panjaitan selaku Legal Club PSIS memberikan penjelasan dan pandangannya mengenai situasi tersebut.
Hinca menegaskan bahwa sebagai klub besar, wajar bagi PSIS untuk menjadi incaran banyak orang yang ingin memiliki sahamnya.
"Kalau gadis cantik sedang berbenah, banyak peminatnya. Tapi banyak yang cuma suit suit aja. Nah kalau ada minat serius, kalau uangnya sedikit, mundur saja. Ini legacynya besar, masa depannya besar, valuenya besar," tegasnya, baru-baru ini.
Baca Juga: Stadion Jatidiri Siap Digunakan, PSIS vs Bali United Jadi Ajang Tes Kelayakan
Menurut Hinca, kembalinya PSIS Semarang ke homebase di Stadion Jatidiri Semarang menjadi faktor positif yang meningkatkan daya tarik klub.
Dia menggarisbawahi pengalaman PSIS dalam berkompetisi di liga teratas Indonesia, yang menjadi modal penting bagi siapa saja yang ingin berinvestasi.
"Sekarang saya sudah ikut di dalam, nah saya pasti memberi nasihat kalau ada yang minat dan uangnya banyak, ayo sama-sama bicara. Tapi kalau (uangnya-red) sedikit ya sudah berhenti saja," ujarnya.
Hinca juga menyoroti pentingnya komitmen dan modal yang besar bagi calon investor.
Baca Juga: PSIS Bakal Jamu Bali United, Panpel Konfirmasi Voucher Tetap Bisa Digunakan
"Ketika bicara tentang Liverpool atau MU (Manchester United), tidak semua orang berani mengucapkan itu (ketertarikan minat memiliki saham-red). Kalau dia gak punya uang, cuma cuap-cuap saja, pasti gak akan muncul untuk membicarakan lebih detail," tegasnya.
Dia mengingatkan bahwa setiap calon investor perlu mengukur kemampuan diri sebelum memutuskan untuk membeli saham PSIS Semarang.
"Ukurlah bajumu, kekecilan atau kebesaran. Tapi siapa pun yang ingin masuk ke PSIS sekarang, bawa uang besar, mari kita bicara untuk kembangkan tim ini. Karena PSIS bisa besar sampai ada lisensi di AFC seperti saat ini, semuanya karena itu butuh uang besar," ungkap Hinca.
Hinca juga mengingatkan bahwa hanya individu dengan komitmen dan modal yang besar yang mampu mengeluarkan energi untuk mengembangkan klub.
