Tidak hanya itu, saat dikonfirmasi lebih lanjut, Gilbert mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut.
Baca Juga: Pasal 160 Dinilai Pasal Pengecut, Roy Suryo Siap Adu Bukti Ijazah Jokowi!
"Yes," jawabnya, untuk mengonfirmasi apakah benar kariernya di PSIS tidak berlanjut.
Mengenai alasan kenapa dia keluar dari PSIS Semarang, Gilbert belum memberi pernyataan secara detail.
Dari manajemen PSIS Semarang pun berencana akan mengeluarkan rilis resmi mengenai kinerja Gilbert Agius.
Sebelum mengakhiri masa kerjanya untuk PSIS Semarang, Gilbert Agius datang pada Februari 2023. Waktu itu Gilbert masuk sebagai pelatih kepala menggantikan Resal Oktavian yang menjabat sebagai caretaker.
Paruh musim menjabat pelatih, Gilbert mengakhiri musim 2022-2023 di peringkat 13. Musim berikutnya yakni 2023-2024, PSIS punya capaian terbaik selama jadi kontestan Liga 1.
Saat itu PSIS sempat menghangatkan papan atas kendati di pertengahan musim bensinnya habis. Meski demikian, di akhir musim PSIS finish di peringkat ke-6.
Sedangkan di 2024-2025 ini, memang belum selesai. Namun PSIS memburuk dan saat ini berada di urutan ke-17 atau dasar klasemen.
Krisis finansial dinilai jadi satu alasan besar kenapa PSIS terseok-seok di musim ini. Materi pemain pun tidak sama seperti musim sebelumnya.
Selama menjadi pelatih PSIS Semarang, Gilbert banyak mengaplikasikan permainan sepakbola modern dan punya filosofi.
Pada musin 2023-2024, patron permainan Gilbert sempat jadi sorotan beberapa pandit karena skema build up-nya mirip tim Liga Inggris, Brighton & Hove Albion.