psis

Mereka yang 'Tertipu Brosur' Bernama PSIS Semarang

Rabu, 4 Juni 2025 | 12:58 WIB
Para pemain asing PSIS Semarang musim 2024/2025 di awal-awal kedatangan. Mereka mengakhiri karier dengan kecewa. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Sementara untuk Boubakary Diarra tidak beruntung di musim keduanya. Di musim debutnya lalu mungkin dia sempat merasakan gegap gempita itu.

Dia bahkan sempat mencetak gol di Stadion Jatidiri di pertandingan lawan Persebaya Surabaya. Namun dia sedih sejak mencapai akhir-akhir musim 2023/2024, yakni ketika kandang PSIS dipindah ke Stadion Moch Soebroto Magelang.

Atmosfer suporter tidak lagi dia dapatkan karena mungkin malas datang ke Magelang. Namun itu masih mending, di musim kedua perjalannya di PSIS semakin muram.

"Saya sebetulnya senang di Semarang. Tapi saya tidak bisa terus berada di situasi seperti ini," ungkapnya.

Apa yang dirasakan para pemain asing ini tentu saja bukan yang pertama. Hampir semua pemain yang datang ke Semarang punya mimpi yang sama.

PSIS Semarang memang bukan Persib Bandung atau Persija Jakarta, bahkan Persebaya yang punya basis massa besar. Namun jika dibandingkan dengan negara sebelumnya para pemain asing yang datang bermain di Semarang, tentu berbeda jauh.

Baca Juga: Daftar Pemain PSIS yang Masih Punya Kontrak Meskipun Degradasi: Ada yang Sudah Pamit dan Tunggu Manajemen

Bermain sepakbola ditonton ribuan suporter lalu diguyur nyanyi-nyanyian. Kemudian ketika mencetak gol dihinggapi sorak-sorai seluruh stadion dan tak lama kemudian jadi populer layaknya seorang artis.

Popularitas memang tidak ada dalam bab pelajaran ketika SSB atau di akademi. Namun diperhatikan banyak orang dan ketika Instagrammu banjir komentar warganet, tentu bisa membuatmu merasa lebih dari sekadar pemain bola.

Para pemain asing ini kalau sudah keluar dari Indonesia juga bukan siapa-siapa lagi. Instagram mereka sepi dan tak setiap orang di negaranya mengenali mereka layaknya di Indonesia. Dan tentu saja bonusnya, mereka hidup enak dan banyak duit.

Namun khusus untuk para pemain asing PSIS yang kecewa tadi, mereka hanya fokus pada brosur saja. Sebab brosur memang hanya selalu menampilkan yang indah-indah. Segala kekurangan, atau segala kebobrokan tak mereka lihat dalam brosur tersebut.

Sayangnya juga PSIS bukanlah sebuah tempat yang punya akun Google yang bisa diulas buruk atau dimaki-maki ketika ada keluhan. Tapi setelah semua ini, tampaknya brosur indah PSIS tadi sudah tak berlaku lagi.

Halaman:

Tags

Terkini