AYOSEMARANG.COM -- CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, akhirnya angkat bicara terkait degradasi PSIS ke Liga 2 untuk musim kompetisi 2025/2026. Pernyataan resmi tersebut disampaikan melalui akun Instagram pribadinya pada, Minggu 25 Mei 2025.
Dalam unggahan tersebut, Yoyok menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh suporter dan pihak yang mencintai klub berjuluk Mahesa Jenar. Ia juga menegaskan akan bertanggung jawab atas segala permasalahan yang menimpa tim selama musim ini.
Yoyok mengakui bahwa kegagalan PSIS bertahan di Liga 1 tidak lepas dari sejumlah persoalan internal, mulai dari kurangnya komunikasi yang baik hingga krisis keuangan yang menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji dan hak para pemain.
Dia menambahkan bahwa upaya penyelesaian hak pemain dan staf akan segera dilakukan sesuai dengan skema dan rencana manajemen.
Baca Juga: Aksinya Kepergok, Pencuri Dorong Nenek 78 Tahun hingga Tewas Lalu Curi HP dan Laptop
Selain itu, Yoyok Sukawi menyatakan telah menyerahkan pengelolaan PSIS Semarang sepenuhnya kepada para pemegang saham.
Ia juga telah menginstruksikan direktur utama klub untuk segera mencari investor baru demi keberlangsungan tim ke depan.
Degradasi PSIS Semarang ke Liga 2 menjadi momen mengecewakan bagi para pendukung, mengingat klub ini sempat konsisten di papan tengah Liga 1 dalam beberapa musim terakhir.
Berikut Official Statement Yoyok Sukawi:
Seluruh pecinta PSIS dan warga Semarang yang saya hormati,
Dengan sepenuh hati saya ingin mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas hasil di musim ini dimana PSIS terdegradasi ke Liga 2.
Baca Juga: 51 Pelajar SMK di Semarang Tertangkap Pesta Miras Ciu Masih Berseragam Sekolah
Saya juga meminta maaf karena selama ini banyak situasi dan masalah yang telah membuat gaduh, karena komunikasi yang kurang baik serta krisis keuangan yang dialami oleh PSIS yang menyebabkan adanya gaji atau hak pemain yang terlambat terbayarkan, sehingga mempengaruhi prestasi PSIS musim ini.
Tak lupa permintaan maaf saya ucapkan kepada seluruh pemain, official, staff, dan seluruhnya yang sudah bekerja berjuang di PSIS yang harus terdampak melalui permasalahan ini.