Dengan degradasinya PSIS ke Liga 2, Sudi berharap kondisi PSIS membaik dan suporter bisa kembali ke tribun lagi.
“Kehadiran mereka sangat penting untuk semangat pemain. Saya berharap di Liga 2 nanti, mereka kembali memenuhi stadion,” terangnya.
Tidak hanya Sudi, musim ini PSIS Semarang punya dua pemain belakang dari Liga Malta yakni Joao Ferarri dan Lucas Barreto. Konon, dua pemain itu gajinya tidak besar untuk sekelas pemain asing. Namun mereka mau main di Indonesia khususnya PSIS. Lagi-lagi apa kalau bukan godaan atmosfer stadion tadi.
Joao Ferarri adalah pemain yang selalu berani menemui suporter tatkala mereka rajin melakukan demo di luar stadion. Kalau boleh menduga-duga saja, bisa jadi itu keinginan terdalam Ferarri yang ingin bermain bersama suporter. Tapi dia tidak pernah mendapatkannya saat bermain di stadion.
Baca Juga: PSIS Tunggu Investor Baru, Salah Satu Pemilik Klub Top di Liga 1 Diisukan Merapat
Puncaknya saat suporter melakukan protes di depan Gerbang Stadion Jatidiri, Jumat 9 Mei 2025, Ferarri datang dan bersuara. Dalam kesempatan itu dia bilang kecewa karena tidak bisa merasakan langsung atmosfer fanatik yang selama ini dikenal dari suporter PSIS.
“Saya datang karena ingin bermain di stadion dengan atmosfer luar biasa. Tapi kenyataannya berbeda. Saat saya bermain, suporter sedang bermasalah dengan manajemen. Saya kecewa tidak merasakannya langsung,” terang Ferrari.
Namun Ferarri menyebut apapun masalahnya jangan sampai PSIS yang jadi korbannya.
"Sebab PSIS lebih besar daripada manajemen, pemain, suporter dan siapapun," terangnya.
Rekannya, Lucas Barreto juga menyampaikan hal yang sama, namun dari Instagramnya @Ibarreto.
Pemain asal Brasil itu menyesal tak pernah merasakan atmosfer penuh sesak suporter di Stadion Jatidiri selama membela PSIS.
Baca Juga: Boubakary Diarra, Si Pemalu yang Jadi Dinamo PSIS Semarang
"Saya tahu hubungan antara pemain dan suporter sangat spesial dan berdampak besar di lapangan,” ucap Barreto.
Ia juga berharap PSIS segera bangkit dan kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
“Klub ini punya sejarah besar. Para penggemar layak melihat tim ini kembali ke Liga 1,” tegasnya.