psis

Minta Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Jonathan Cantillana: Sepak Bola Dinikmati Bukan Untuk....

Sabtu, 8 Oktober 2022 | 14:50 WIB
Pemain PSIS Semarang Jonathan Cantillana berharap tragedi Kanjuruhan Malang harus diusut tuntas. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG TIMUR, AYOSEMARANG.COM -- Kejadian tragedi Kanjuruhan Malang sampai saat ini masih jadi perbincangan.

Akibat kerusuhan di Kanjuruhan Malang itu menimbulkan ratusan korban meninggal dunia dan mendapat perhatian dari seluruh dunia.

Perkembangan terakhir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengumumkan orang-orang yang menjadi tersangka termasuk Direktur PT LIB Ahmad Hadian Lukita.

Kejadian tragis di Kanjuruhan Malang itu juga masih secara getir dirasakan oleh berbagai pihak, salah satunya gelandang asing PSIS Semarang Jonathan Cantillana.

Baca Juga: Siapa Sosok yang Melobi FIFA hingga Indonesia lolos Sanksi? Pria Ini Punya Jasa Besar

Ditemui saat latihan Jumat 7 Oktober 2022, Jonathan Cantillana berharap kasus tersebut diusut secara tuntas untuk kebaikan sepak bola Indonesia.

"Saya harap Liga 1 bisa tetap lanjut, namun saya memahami kondisi saat ini. Ini situasi yang sulit untuk semuanya," kata Jonathan.

Tidak hanya untuk sepak bola, pengusutan ini menurut Jonathan Cantillana juga penting untuk keluarga-keluarga korban dari kerusuhan Kanjuruhan Malang.

"Saya harap federasi bisa menyelesaikan kasus di Kanjuruhan Malang kemarin, untuk keluarga, orang-orang yang meninggal. Saya harap liga bisa segera lanjut, karena sepakbola sangat penting bagi Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Cara Latihan Tak Biasa PSIS Semarang Jadi Sorotan, Ada Game Internal

Tragedi kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan Malang membuat kompetisi sementara dihentikan selama dua pekan.

Sejauh ini sedang dilakukan investigasi oleh kepolisian. Sejumlah tersangka juga sudah ditetapkan.

Jonathan menilai, kasus yang terjadi di Malang harus menjadi pembelajaran dan berharap menjadi tragedi terakhir yang terjadi di Indonesia.

"Tentu ini hal yang kurang baik, saya berharap kejadian kemarin hanya terjadi satu kali. Saya harap di Indonesia ini menjadi tragedi terakhir dalam sepak bola. Sepak bola untuk dinikmati oleh penonton dan juga kami para pemain, bukan sebagai ajang untuk membuat kerusuhan," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini