Dampak Cuaca Panas Semarang, 11 Kelurahan Terdampak Kekeringan

photo author
- Rabu, 4 Oktober 2023 | 14:46 WIB
Kekeringan di Kecamatan Gunungpati. Akibat cuaca panas Semarang, 11 kelurahan terdampak.  ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))
Kekeringan di Kecamatan Gunungpati. Akibat cuaca panas Semarang, 11 kelurahan terdampak. ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Cuaca panas di Semarang menimbulkan dampak panjang dan membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan status darurat kekeringan.

Berdasarkan data dari BPBD, akibat cuaca panas Semarang sudah ada 11 kelurahan di 5 kecamatan yang mengalami kekeringan.

Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto menjelaskan kekeringan melanda di 5 kecamatan yakni Tembalang, Banyumanik, Mijen, Ngaliyan
dan Gunung Pati. Total ada 11 kelurahan yang terdampak.

Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG soal Cuaca Panas di Semarang Jawa Tengah Tembus 38 Derajat Celcius

"Sudah (tetapkan status darurat kekeringan) sampai dengan 2 bulan ke depan. Ada 5 kecamatan dan 11 kelurahan," ujar Endro, Rabu 4 Oktober 2023.

Lebih lanjut, Endro menjelaskan kekeringan yang melanda kotanya berada di Kecamatan Tembalang di Kelurahan Rowosari, Mangunharjo, Meteseh.

Kemudian Kecamatan Banyumanik Kelurahan Jabungan dan Gedawang.
Lalu Kecamatan Gunungpati di Kelurahan Cepoko dan Kandri.

"Lalu berikutnya Kecamatan Ngaliyan ada di Kelurahan Wonosari, Gondoriyo dan Bringin. Terakhir Kecamatan Mijen ada di Kedungpane," jelasnya.

Baca Juga: Kenalkan Honda CB150X, Astra Motor Jawa Tengah Ajak Mahasiswa Touring dan Glamping

Kemudian untuk jumlah keluarga yang terdampak akibat bencana kekeringan di Kota Semarang mencapai ribuan keluarga.

Namun, Endro meminta masyarakat tak khawatir karena pihaknya akan terus mendistribusikan air bersih.

"Ada 2709 KK yang terdampak. Kita punya cadangan 500 tangki air dan manakala tangki ini habis misalnya sampai awal November nanti sudah habis maka nanti BPBD akan mengajukan kembali dana BTT (Bantuan Tidak Terduga) untuk pemenuhan air bersih," sebutnya.

Endro juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang memicu terjadinya kebakaran seperti membakar sampah. Ia juga meminta masyarakat tetap memakai masker ketika beraktifitas di luar ruangan.

"Waspada kebakaran jadi di semarang ini kecenderungan kebakaran ini terjadi setiap minggu, 2-3 kali terjadi kebakaran Tidak membakar sampah, membakar ilalang yang kering atau membuang putung rokok sembarangan. Lalu memakai masker karena berdampak pada penyakit ISPA dan kurangi aktifitas berlebihan di cuaca terik atau ramai, itu usahakan memakai masker kembali," tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X