Berbagi Kebahagiaan di Hari Raya Natal, Rumah Sakit Elisabeth Semarang Bagi Bingkisan dan Kue Kepada Pasien

photo author
- Senin, 25 Desember 2023 | 16:47 WIB
Dengan berdandan Sinterklas dan lainnya saat memberikan bingkisan kepada pasien di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Dengan berdandan Sinterklas dan lainnya saat memberikan bingkisan kepada pasien di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Rumah Sakit Elisabeth Semarang merayakan Hari Raya Natal dengan penuh kasih terutama pada pasiennya yang sedang sakit.

Dalam momen ini, baik dari karyawan, suster, perawat RS Elisabeth Semarang merayakan natal dengan membagikan bingkisan atau kue kepada para pasien.

Bingkisan dan kue itu diberikan secara satu persatu kamar pasien Rumah Sakit Elisabeth Semarang dengan iringan musik dan nyanyian natal.

Untuk menumbuhkan sukacita, pihak rumah sakit membagikan bingkisan dengan cosplay Sinterklas, rusa, malaikat, suster, gembala dan lainnya. Selain untuk memberikan kejutan, kostum itu juga untuk memberi dukungan kepada para pasien agar cepat diberikan kesembuhan.

Humas RS Elisabeth sekaligus psikolog Probowatie menjelaskan jika ternyata perayaan natal seperti ini tidak hanya sekali dilakukan.

"Sudah jadi tradisi, tapi sempat dihentukan karena Covid. Tujuan kami untuk menghibur antara pasien suster dan pegawai rumah sakit. Kita menyapa pasien dengan cinta kasih dan hiburan supaya pasien cepat sembuh," ungkapnya.

Dalam membagikan kado, pihaknya menggunakan musik dengan pengeras suara. Namun hal itu tidak menggangu pasien karena sebelumnya sudah kita survei.

"Dan ada ruang2 yang tidak kami masuki seperti ICU. Yang kami masuki hanya ruang pasien yang bebas berinteraksi dengan pengunjung. Tadi juga ada yang tidak sempat ikut misa dengan adanya kegiatan tadi setidaknya memberikan kesan mendalam dalam perayaan natal tahun ini," ucapnya.

Probowatie menambahkan kurang lebih ada 200 pasien di RS Elisabeth yang diberikan kado natal berupa roti kering. Dengan cara mengunjungi langsung perorangan di bangsal masing-masing.

Dalam pemberian kue ini, pihaknya bahkan tidak melihat agama melainkan memukul rata semua pasien yang ada.

Dalam kegiatan ini yang diutamakan adalah interaksi terhadap pasien. Bahkan katanya sampai ada yang terharu karena masih bisa merayakan natal.

"Karena konsepnya orang sakit lalu berobat pasti 20 persen sisanya yang 80 persen adalah happiness atau kebahagiaan. Semangat untuk sembuh itulah yang akan kita raih dengan menyapa mereka. Kami sengaja melakukan hal ini untuk berbagi kebahagiaan, bahkan memang seharusnya ada yang libur menyempatkan diri," ujarnya.

Sementara dari salah satu pasien yakni Wiwit Widayani mengaku merasa bahagia dan merasa pihak rumah sakit memperhatikan pasien.

"Momentum Natal ini digunakan untuk memberikan surprise kepada para pasien meskipun beda agama. Tidak membedakan dan memperkuat toleransi antar beragama. Disisi lain juga saling memberikan dukungan dan doa terhadap pasien yang masih terbaring sakit," ungkapnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X