SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Jemaah Gereja Bongsari Semarang tidak hanya sekadar merayakan Natal tetapi juga diajak untuk mendoakan dan merefleksi situasi yang terjadi di dunia.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Paroki Gereja Bongsari Semarang, RM Eduardus Didik Chahyono, S.J.
Kata Eduardus dalam Natal kali ini, Gereja Bongsari Semarang mengangkat tema, "kemuliaan bagi Allah dan Damai sejahtera di bumi".
Baca Juga: Rayakan Natal Keluarga, Santa Claus Bagi Hadiah untuk Anak-anak di Gereja Bongsari Semarang
Oleh karena itu dua juga dia juga mengajak jemaah untuk prihatin terhadap kondisi dunia yang sedang penuh gejolak.
"Kami secara khusus ingin merayakan natal ini di tengah keprihatinan bagaimana di sejumlah tempat masih ada konflik, ada peperangan dan korban jiwa," paparnya.
Tidak hanya itu jemaah juga diminta untuk merefleksi berbagai tindakan tercela yang terjadi dari dekat seperti ujaran kebencian dan keprihatinan atas sejumlah orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Lantas untuk menangkal semua hal keruh itu semua, Eduardus mengajak jemaah untuk lebih sadar dan menyambut kelahiran Sang Juru Selamat atau Yesus.
Baca Juga: Kunjungi Beberapa Gereja Ikut Rayakan Natal 2023, Mbak Ita Singgung Tahun Politik
"Maka marilah kita buka hati kita untuk menjambut kelahiran sang juru selamat. Kita biarkan daya ilahi, kebaikan, dan cinta kasih semakin menguasai diri kita. Mendorong lalu menggerakan diri kita untuj berbuat kasih di kehidupan bermasyarakat dan dunia ini," ungkapnya.
Usai melakukan ibadah ekaristi, Eduardus mengungkapkan bahwa Gereja Bongsari Semarang juga menggelar natal keluarga.
Dalam perayaan natal keluarga di Gereja Bongsari Semarang ini para jemaah baik itu anak-anak dan orang tua membawa kado.
"Kado hadiah untuk Tuhas Yesus yang lahir. Dengan memberikan kado, kita melatih anak-anak untuk peduli terhadap sesamanya. Karena nanti kado-kado ini akan kami salurkan kepada panti asuhan atau pihak yang membutuhkan," ungkapnya saat ditemui usai ibadah.
