SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Polisi mengungkap dua pelaku yang ditangkap pada penggrebekan rumah pengolah narkoba di Banyumanik Semarang dibayar dengan upah Rp1 juta per hari sampai diberi bonus.
Dua pelaku yang ditangkap di rumah pengolah narkoba di Banyumanik Semarang itu berperan sebagai pengracik dan bernisial P dan F yang sama-sama warga Bogor.
Pengungkapan upah dua pelaku di rumah pengolah narkoba di Banyumanik Semarang ini disampaikan langsung oleh Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri Kombes Gembong Yudha.
Kata Gembong P dan F itu dibayar oleh orang yang kini sedang dalam DPO untuk memproduksi sabu-sabu dan happy water (ekstasi cair) yang diberi label Ferrari dan Ducati.
Baca Juga: Bus Sarat Penumpang Terguling di Tanjakan Cebak Pageruyung, 2 Penumpang Terluka
Belum lagi bonus Rp500 ribu setiap berhasil memproduksi narkoba jenis tersebut.
"Iya upahnya segitu, udah jalan 8 hari," ujar Gembong, Kamis 4 April 2024 saat rilis kasus di Banyumanik.
Gembong menambahkan kedua tersangka adalah residivis kasus narkoba. Mereka meracik happy water di lantai dua rumah yang mereka sewa, bahkan lebih pantas disebut loteng karena hanya berukuran 5x5 meter.
Dari pantauan di lokasi ruangan itu juga memiliki jendela yang cukup lebar. Usaai digrebek masih ada peralatan pengracik narkoba seperti beberapa peralatan seperti alat pelindung diri (APD), kompor listrik, tabung reaksi, kulkas, puluhan botol berisi bahan kimia, ember dan lainnya.
Baca Juga: Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM Beri Pelatihan Jurnalistik ke Siswa SMA Masehi 2 PSAK
"Mereka membuatnya secara tutorial yang diajari oleh pria berinisial KA (status DPO) melalui video call," lanjut Kombes Gembong.
Kemudian lebih lanjut Gembong menjelaskan jika pengungkapan kasus ini berawal dari pengiriman prekusor bahan kimia untuk pembuatan obat berbahaya dikirim secara berkala dari luar negeri ke Semarang. Barang itu dikirim tanpa mencantumkan alamat lengkap.
"Hanya diberi alamat Banyumanik. Kami telusuri alamat persisnya dari orang yang ambil paket di kantor jasa ekspedisi. Jadi dia memonitor nomor resi. Dia datang ambil kita ikuti," tuturnya.
Adapun untuk membuat happy water tersebut bahan-bahannya juga tak sepenuhnya dari luar negeri namun juga dari dalam.