SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meninjau dua tempat penimbunan sementara di Semarang Utara, Kota Semarang bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani, Kamis 4 April 2024.
Dalam tinjauan dua gudang di Semarang itu, BP2MI menemukan banyak barang milik PMI yang tertahan dan tidak bisa sampai ke keluarga para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua BP2MI Benny Rhamdani saat menyambangi dua gudang penimbunan di Semarang.
Dalam pantauan satu lokasi, Benny menemukan sekitar satu kontainer barang milik PMI yang belum bisa keluar.
Baca Juga: Raih Kemuliaan Lailatul Qadar Meski Haid: Panduan Lengkap untuk Wanita
Oleh karena itu dirinya berencana menemui Presiden Joko Widodo terkait barang-barang milik yang masih tertahan di gudang penyimpanan. Ia berharap ada revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) soal itu.
"Rasa kemanusiaan kita tersinggung. Bayangkan PMI bekerja keras dua tahun, tiga tahun, puluhan tahun kumpulkan uang beli barang untuk keluarga tercinta tiba-tiba karena Permendag membuat sebagian barang tidak bisa tiba di keluarga mereka. Dua resiko, dikembalikan ke negara penempatan atau dimusnahkan. Zolim menurut saya," kata Benny di Semarang Utara.
Maka Benny berharap dengan pertemuanya bersama Presiden, ada kemudahan bagi PMI yang merupakan pahlawan devisa bahkan penyumbang devisa kedua terbanyak di Indonesia.
"Akan bertemu langsung pak Presiden. BP2MI sudah sampaikan sikap tidak setuju. Semangat BP2MI rapat di istana, semangat negara hadir kepada pahlawan devisa. Jadi ada relaksasi pajak bukan pembatasan jenis barang dan jumlah barang," jelasnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jateng Cek Tol Fungsional Solo-Yogyakarta, Ini Kondisi Terbaru
Selain itu Benny juga akan melaporkan hasil kunjungan-kunjungannya terkait barang PMI yang masih tertahan kepada Presiden. Dia juga berharap Menteri Perdagangan mau merevisi aturan soal larangan terbatas.
"Diharapkan ada kerendahan hati Mendag untuk mau merevisi aturan soal larangan terbatas. Kita inginkan relaksasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Benny mengemukakan jika dia akan memperjuangkan barang PMI yang sudah cukup lama dan terancam dimusnahkan.
Dengan perjuangan itu, dia berharap agar ada pemutihan dan barang bisa keluar ke alamat tujuan.