Warga Kentangan Semarang Jaga Tradisi Riyoyonan: Makan Bareng Usai Sholat Ied, Warga Selipkan Uang dengan Daun Pisang

photo author
- Kamis, 11 April 2024 | 15:38 WIB
Tradisi Riyoyonan di Kampung Kentangan Semarang. Tradisi sederhana ini selalu dilestarikan oleh warga.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Tradisi Riyoyonan di Kampung Kentangan Semarang. Tradisi sederhana ini selalu dilestarikan oleh warga. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Usai melaksanakan sholat Idul Fitri, warga Kampung Kentangan Semarang tidak langsung pulang ke rumah.

Semua orang tampak langsung bergegas dengan tujuan masing-masing. Untuk yang muda-muda membopong setumpuk tikar lalu menggelarnya, yang tua-tua terlihat menenteng rantang makanan dan setampah nasi gudangan.

Kegiatan kecil warga Kentangan Semarang sehabis sholat Idul Fitri ini disebut dengan "Riyoyonan".

Sebagaimana yang dipersiapkan tadi, riyoyonan tak lain adalah makan bersama sehabis sholat Ied. Namun tradisi ini bukan sekadar makan-makan.

Baca Juga: Tempat Wisata di Jateng Mulai Ramai di Hari Kedua Lebaran, Polisi Minta Masyarakat Jangan Terlena

Warsini (63) sesepuh Kampung Kentangan Semarang menjelaskan jika tradisi Riyoyonan sudah dilakukan sejak puluhan tahun silam.

"Sejak saya usia satu tahun sudah ada. Bahkan sejak orangtua saya," katanya, Rabu 10 April 2024.

Kemudian Warsini menjelaskan, riyoyonan di kampungnya adalah tradisi makan-makan bersama setelah sholat ied.

Makan-makannya dilakukan dengan cara lesehan dan menyantap berbagai makanan khas lebaran seperti kupat opor dan sambal goreng, ketan, lalu juga ada nasi gudangan.

Baca Juga: 3 Hal yang Bikin Tidak Lolos KIP Kuliah 2024, Catat Baik-Baik agar Tak Menyesal

Semua masakan itu dihidangkan dengan swadaya masing-masing rumah warga.

"Jadi setiap warga bawa makanan sendiri-sendiri. Dan itu sukarela," katanya.

Warsini menambahkan tradisi riyoyonan itu juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Selain itu bentuk syukur warga Kampung Kentangan juga memberikan sumbangan berupa uang yang dibungkus dengan daun pisang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X