SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Admin media sosial kelompok gangster dinilai jadi pihak paling vital dalam menginisiasi tawuran di Semarang.
Analisa tentang tawuran di Semarang itu disampaikan langsung oleh Kapolsek Genuk Kompol Rismanto saat rilis kasus di Mapolrestabes, Senin 13 Mei 2024.
Rismanto menuturkan, analisa yang dia buat mengenai tawuran di Semarang didapat dari hasil penyelidikan kasus dugaan tawuran di Jalan Raya Kudu, Kamis 2 Mei 2024.
Aksi tawuran tersebut sempat viral di sosial media karena ada satu korban luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Viral Adit Rahmawan Mahasiswa Undip Bawa Kabur Motor Teman, Ini Tampangnya!
Dari hasil penyelidikan, Rismanto menyebut pihaknya berhasil mengamankan 4 orang dengan satu orang di bawah umur.
Namun para pelaku itu bukan tokoh utama melainkan partisipan yang meskipun juga terlibat tawuran dengan membawa senjata tajam.
"Tertangkapnya 4 orang tersangka ini berawal dari satu korban yang ditemukan dalam kondisi luka-luka di kepala, punggung dan kaki, " ujarnya.
Secara detail Rismanto menjelaskan tawuran di Genuk itu melibatkan Geng Senyap dan Geng Kampung Timur.
Baca Juga: Daftar Agenda Bhikkhu Thudong di Semarang, Ada Jalur Sakral Sampai Pesta Rakyat
"Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut ternyata tim senyap yang beranggotakan dari Genuk, Pedurungan, dan Semarang Tengah. Kemudian Kampung Timur gabungan dari Mranggen, Sayung dan Karangawen," tambahnya.
Awalnya kedua geng itu melakukan saling tantang di media sosial. Kampung Timur pun menghampiri untuk menuju satu tempat yang ditentukan.
"Setelah ditentukan di satu tempat dari Kampung Timur merangsek ke wilayah Genuk menggunakan mercon kemudian karena kondisinya terdesak kampung timur lari lalu dikejar oleh tim Senyap. Ternyata ada satu anggota dari Kampung Timur yang nggak bisa melarikan diri karena terjatuh kemudian dilakukan pengeroyokan," paparnya.
Rismanto menuturkan jika sampai saat ini dirinya masih memburu pelaku-pelaku utama dalam tawuran tersebut.