“Harapan kami pelatihan ini tidak hanya di koridor yang habis kejadian, tapi semua koridor. Kami juga rutin pelatihan serupa ke masyarakat, LPMK, dan sebagainya,” terangnya.
Terakhir Ade menambahkan, keberadaan apar sangat penting. Apar pun memiliki jenis yang beragam. Menurutnya, apar di Trans Semarang pun sudah sesuai dengan standar yang ada.
“Pak supir tahu ada apar, tapi kondektur panik langsung lari. Padahal, apar untuk pencegahan tiga menit awal agar api tidak membesar,” pungkasnya.