SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Buntut dari kasus penembakan siswa SMK oleh polisi bernama Aipda Robig, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar disesak untuk dicopot.
Desakan pencopotan Polrestabes itu disampaikan oleh keluarga sampai masyarakat baik secara langsung maupun di sosial media.
Kata publik, Kapolrestabes Semarang layak dilepas karena berupaya menutup-nutupi kasus penembakan dan merekayasan kronologi kejadian.
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Artanto angkat bicara mengenai desakan itu. Meski bicara, Artanto menuturkan jika hal itu dia serahkan ke pimpinan.
"Kalau itu biar pimpinan yang menilai, ya," ujar Artanto, Selasa 17 Desember 2024.
Selain itu di tengah desakan itu, Kapolrestabes Semarang tetap akan menjalankan tugasnya secara profesional.
"Prinsipnya Kapolrestabes beserta penyidiknya dia profesional, dia tetap melakukan tugasnya, tetap melakukan penyidikan terhadap kasus kenakalan remajanya," imbuh Artanto.
Di sisi lain sebelumnya, pengamat kepolisian dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Andy Suryadi menyatakan jika desakan pencopotan Irwan dari jabatan Kapolrestabes.
Baca Juga: Babak Baru! Kapolrestabes Semarang Bakal Diperiksa Terkait Kasus Polisi Tembak Siswa
Saat awal kasus ini bergulir, Kombes Irwan langsung cenderung membela anggotanya dan sebaliknya melabeli korban yang sudah meninggal sebagai “gangster”
pelaku tawuran.
Namun di kemudian hari, semua narasi yang disampaikan oleh Irwan itu ternyata salah terutama motif penembakan.
Awalnya Kombes Irwan bersikukuh bahwa anggotanya mepelaskan tembakan lantaran kondisi terdesak yakni hendak diserah korban menggunakan senjata tajam.
Namun, dalih tersebut diragukan karena bertolak belakang dengan bukti rekaman CCTV yang memperlihatkan pelaku sengaja menembak tanpa adanya upaya perlawanan dari korban.