Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Sambangi Semarang, Pantau Hilirisasi Pengolahan Ikan

photo author
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 18:43 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat berdialog dengan para pengelola pengolahan ikan di Semarang.  (Ayosemarang.com/Audrian Firhannusa)
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat berdialog dengan para pengelola pengolahan ikan di Semarang. (Ayosemarang.com/Audrian Firhannusa)

Lebih lanjut, Sakti menambahkan jika dia sempat melakukan pengecekan ke dalam pabrik pengolahan ikan di PT Tilapia Nusantara Jaya.

"Tadi kalau sempat ada beberapa yang mengikuti di dalam (UPI PT Tilapia Nusantara Jaya), bayangkan satu pabrik kecil ini dia butuh 36 ribu ton tilapia setiap tahun. Jadi, proses hilirisasi ini tidak masalah sebetulnya," ujar Trenggono.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal menjamin mutu dan keamanan perikanan Indonesia. Dia juga ingin menjamin standsr internasional untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Tidak hanya itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan rantai distribusi dan ketersediaan stok ikan aman selama natal dan tahun baru.

"Memasuki masa libur natal dan tahun baru, KKP selaku otoritas kompeten memastikan tetap memberikan layanan dengan baik, khususnya terkait penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, termasuk pelayanan penerbitan sertifikasi kepada pelaku usaha," terangnya.

Ditambah juga KKP bakal menjaga stabilitas harga ikan dengan mengoptimalkan stok ikan di cold storage, mendorong diversifikasi produk ikan seperti bandeng presto dan value-added products berbasis surimi untuk mengurangi tekanan pada ikan segar.

Kemudian, optimalisasi pemanfaatan cold storage dan melakukan pemetaan stok ikan secara real time. Fasilitasi pendaftaran nomor registrasi ekspor ke negara tujuan dan memperluas akses pasar domestik dan impor.

"KKP mencatatkan bahwa pada tahun 2024, produksi perikanan di Jawa Tengah mencapai 912,88 ribu ton yang terdiri dari 358,07 ribu ton perikanan tangkap dan 554,81 ribu ton perikanan budi daya," terangnya.

Serapan konsumsi ikan rumah tangga di Jawa Tengah pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 556,86 ribu ton.

Ekspor produk perikanan di Jawa Tengah periode Januari- November 2024 mencapai 326,78 juta dolar AS atau Rp4,89 triliun, meningkat sebesar 26,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selanjutnya, untuk nilai ekspor nasional produk perikanan hingga bulan November 2024 mencapai 5,4 miliar dolar AS.

Sementara itu, volume ekspor produk perikanan periode Januari-November 2024 mencapai 83,11 ribu ton atau naik 34,2 persen dibandingkan tahun 2023 dengan komoditas utama ekspor adalah Rajungan, Cumi-Sotong-Gurita, Udang, Layur, dan Tuna-Cakalang.

Pasar utama ekspor produk perikanan Jawa Tengah adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Ia menambahkan, KKP selalu menekankan pentingnya jaminan mutu (quality assurance) produk perikanan Indonesia, di antaranya memperpanjang umur simpan produk mengingat ikan merupakan bahan pangan yang mudah membusuk (perishable).

"Adanya tuntutan untuk menjaga mutu dan kualitas ikan untuk konsumen, adanya tuntutan standar maupun persyaratan dari negara tujuan ekspor, dan meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk perikanan," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X