SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Gegap gempita yang meriah mewarnai malam Idulfitri di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman dengan acara Takbir Keliling, Minggu 30 Maret 2025
Setidaknya ada 5 sampai 6 mobil yang menghias diri dengan membuat berbagai replika, mulai dari masjid, tokoh-tokoh animasi seperti Spongebob dan juga melibatkan santri serta ibu-ibu jemaah pengajian yang mengisi arak-arakan Takbir Keliling di Masjid Kauman.
Takbir keliling dimulai pada pukul 20.00 WIB dari depan Masjid Kauman lalu menuju Jalan Pemuda dan kembali lagi ke masjid. Tidak hanya peserta pawai, warga sekitar juga tumpah ruah untuk menyaksikan pawai tersebut
Takmir Masjid Agung Semarang Muhaimin menuturkan jika pihaknya tetap menggelar takbir keliling meski ada imbauan kepolisian. Seperti diketahui, Polda Jateng sudah memberikan larangan terkait Takbir Keliling dan meminta masyarakat untuk takbiran digelar di masjid atau musala.
Baca Juga: 7 Prospek Kerja Lulusan Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Tak Sekadar Jadi Guru PAUD!
"Kami justru membesarkan tradisi takbir keliling dengan jalan kaki. Kami bekerja sama dengan masjid-masjid dan musala di sekitar Masjid Agung Semarang untuk turut serta," ujar kata Muhaimin.
Muhaimin menambahkan, takbir keliling ini akan menjadi daya tarik masyarakat untuk menyaksikan bahkan bergabung menyambut Hari Raya Idulfitri.
Lebih lanjut Muhaiman membeberkan, sebelum takbir keliling ini takmir masjid sudah memberikan support kepada masjid dan musala untuk membuat replika saat takbir keliling.
"Jadi setiap masjid, dan musala itu kami kasih Rp 1.5 juta biar mereka secara stimulan untuk membuat, biasanya mereka mendanai sendiri kekurangannya," ujarnya.
Baca Juga: Salat Ied Takbir Berapa Kali? Begini Niat Shalat Idulfitri dan Tata Caranya
Rute yang akan dilewati meliputi Jalan Kauman, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jalan Depok, lalu menuju Bundaran PLN, dilanjutkan ke Jalan Pemuda, memutar ke Jalan Imam Bonjol, dan kembali ke aloon-aloon sebagai titik akhir.
"Takbir keliling ini sudah berjalan puluhan tahun dan terus kami pertahankan. Kami juga tidak menggunakan pawai obor karena berisiko bahaya. Sebagai gantinya, kami menggunakan lampu untuk menggantikan cahaya api," ujar Muhaimin.
Dalam menyambut, dan mengiringi prosesi pawai, pihak Masjid Agung Semarang menyalakan kembang api di aloon-aloon sebelum keberangkatan, dan saat kedatangan peserta.
"Diperkirakan jumlah jemaah yang akan mengikuti kegiatan ini tumplek blek mencapai 7.500 hingga 8.000 orang," katanya.