1 Tahun MMS: Kiprah Majelis Musyawarah Sunda Bangun Peradaban dan Kawal Kebijakan Publik

photo author
- Minggu, 13 Juli 2025 | 07:52 WIB
Milangkala Kahiji MMS: Satu Tahun Menyatukan Sunda dari Diaspora hingga Perantauan (Dok)
Milangkala Kahiji MMS: Satu Tahun Menyatukan Sunda dari Diaspora hingga Perantauan (Dok)

BANDUNG, AYOSEMARANG.COMMajelis Musyawarah Sunda (MMS) genap satu tahun berdiri sebagai ruang silaturahmi, rembuk gagasan, dan katalis sinergi bagi masyarakat Jawa Barat, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Sunda Perantauan, dan Sunda Diaspora dalam membangun peradaban Sunda yang berkontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peringatan Milangkala Kahiji MMS akan digelar di Bandung, Ahad (13/1) ini, dirangkai pidato dari pimpinan Pinisepuh serta Panata Gawe, penayangan dokumentasi satu tahun kegiatan MMS, dan soft launching laman resmi MMS sebagai sarana komunikasi publik.

Ketua Panata Gawe MMS, Andri P. Kantaprawira, menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang telah terlibat dalam gerakan MMS selama satu tahun terakhir.

“Saatnya MMS melangkah lebih konkret. Gagasan hebat perlu dijelmakan menjadi program nyata, terukur, dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resminya Sabtu, 12 Juli 2025.

Ia juga menegaskan, masukan dari para pinisepuh dan anggota MMS menjadi bahan penting dalam mematangkan program-program strategis menuju konsolidasi tahun kedua.

MMS lahir pada 8 Juli 2024 sebagai jawaban atas kebutuhan akan wadah strategis masyarakat Sunda lintas bidang yang menjunjung nilai silih asah, silih asih, silih asuh.

Dalam satu tahun perjalanan, MMS telah membentuk forum-forum tematik yang menjangkau isu budaya, pendidikan, kebijakan publik, hingga ekonomi kerakyatan.

Adapun elemen organisasi terdiri dari Pinisepuh (di dalamnya ada 13 Presidium), Panata Pikir (Dewan Pakar), dan Panata Gawe (Badan Pekerja).

Mereka yang menjadi Pinisepuh antara lain para tokoh nasional representasi Sunda, Banten, dan Jakarta. Antara lain Sunda (Burhanuddin Abdullah, Prof Ganjar Kurnia, Laksamana Purn. Ade Supandi), Banten (Taufiequrachman Ruki), dan Jakarta (Bang H. Oding & Halimah Munawir).

Sejumlah capaian awal telah diraih, seperti penyusunan Kurikulum Kepemimpinan Sunda, pemetaan sektor strategis melalui Term of Reference (TOR), pembentukan database komunitas dan tokoh Sunda, serta penguatan komunikasi digital melalui kanal media sosial.

Organisasi tersebut menyerukan pemerintah pusat maupun daerah untuk tetap setia Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menyejahterakan rakyat, dan membangun tatanan sosial yang adil, makmur, serta berkelanjutan dengan menjaga kelestarian sumber daya alam.

MMS juga berkomitmen mengawal arah kebijakan publik dan menjadi bagian aktif dalam mendorong tata kelola negara yang berpihak pada rakyat.

MMS memosisikan diri sebagai kekuatan moral yang berdiri di tengah, dengan pikukuh ngadek sacekna, nilas saplasna, yakni menyuarakan kebenaran sebagai kebenaran, dan kesalahan sebagai kesalahan.

Kepada seluruh masyarakat Sunda dan keturunannya, MMS menyerukan pentingnya persatuan dalam semangat silih asah, silih asih, silih asuh, serta kepedulian terhadap lemah cai, budaya, dan ketahanan sosial masyarakat Sunda demi Sunda Sarakan dan Sunda Nagara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Rekomendasi

Terkini

X