Selain itu, warga juga menanam tanaman berkhasiat lain seperti sirih hijau, sirih merah, laos, lengkuas, dan kemangi. Tanaman tersebut dikenal luas sebagai bahan herbal tradisional yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah tangga maupun pengobatan ringan.
Baca Juga: 5 Pilihan Sandal Jepit Wanita Nyaman dan Modis untuk Aktivitas Sehari-hari, Jaminan Tahan Lama
Tak ketinggalan, tanaman bernilai tinggi seperti mahkota dewa, gingseng putih, daun salam, bidara, kayu manis, hingga kayu putih juga menghiasi lingkungan RT 4.
"Adanya tanaman ini, kampung tidak hanya menjadi lebih hijau, tetapi juga memiliki nilai tambah sebagai apotek hidup yang bisa diambil manfaatnya," tambahnya.
Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan obat herbal alami tanpa harus membeli di luar.
Lebih jauh, Saniman juga berharap setiap rumah warga nantinya bisa membawa pulang bibit tanaman toga yang sudah dikembangkan di lingkungan RT.
Dengan begitu, manfaat tanaman toga dapat dirasakan lebih luas di setiap keluarga.
Baca Juga: Pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 64
Kerja bakti ini pun mencerminkan semangat kebersamaan warga RT 4 RW 5.
Dengan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat, warga semakin percaya diri menghadapi lomba kampung hijau tingkat kelurahan.
Kegiatan ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi warga bisa menciptakan lingkungan yang bermanfaat untuk semua.
Pada akhirnya, kerja bakti bukan hanya soal membersihkan lingkungan, tetapi juga tentang membangun kesadaran bersama akan pentingnya saling menjaga.
Dengan adanya tanaman toga, RT 4 RW 5 Kelurahan Sampangan tidak hanya tampil hijau, tetapi diharapkan juga sehat dan penuh manfaat bagi masyarakat.