Tradisi Ro’an Santri Warnai Kegiatan Bersatu Siaga di Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Kendal  

photo author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 14:38 WIB
Wakil Gubernur Jateng bersama Bupati Kendal saat kegiatan bersih-bersih di Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Jumat 17 oktober 2025.  (edi prayitno/kontributor kenda)
Wakil Gubernur Jateng bersama Bupati Kendal saat kegiatan bersih-bersih di Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Jumat 17 oktober 2025. (edi prayitno/kontributor kenda)

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM  - Pemerintah Kabupaten Kendal memiliki program resik-resik dengan menyambangi desa-desa. Namun kali ini kegiatan Bersatu Siaga dipadukan dengan tradisi Resik-Resik Pondok  atau yang dikenal dengan Ro’an.

Kegiata ini dilaklsanakan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Desa Jambearum, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jumat (17/10/2025).

Dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025, sekaligus peneguhan peran strategis pondok pesantren dalam kehidupan sosial masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Kendal menyampaikan rasa hormat atas kehadiran Wakil Gubernur dan menjelaskan bahwa pelaksanaan program Bersatu Siaga kali ini sedikit berbeda karena dipusatkan di lingkungan pondok pesantren.

"Biasanya kami laksanakan Bersatu Siaga di desa-desa, namun saat ini dilakukan di salah satu pondok pesantren sebagai bagian dari rangkaian Hari Santri Tahun 2025," ujar Bupati Dyah Kartika.

Ia juga menginformasikan bahwa Kabupaten Kendal masuk dalam nominasi Pesantren Award untuk kategori kabupaten/kota, yang menjadi motivasi tersendiri bagi pemerintah daerah dalam mendukung eksistensi pesantren.

“Pemerintah Kabupaten Kendal selalu mendukung kegiatan atau program bagi pondok pesantren, karena kami percaya pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kontribusi sosial masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Santri di Jawa Tengah Geruduk KPID Jateng Imbas Konten Xpose Uncensored Trans 7, Minta Cabut Izin Siar

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dalam kesempatan tersebut menekankan makna mendalam dari kegiatan Ro’an, tradisi bersih-bersih pondok pesantren yang dilakukan para santri secara gotong royong.

“Kita ingin menumbuhkan kembali ingatan santri terhadap sejarah Hari Santri Nasional, yang tak lepas dari semangat resolusi jihad. Ro’an adalah simbol dari semangat itu – semangat menjaga lingkungan, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial,” jelasnya.

Menurutnya, Ro’an bukan sekadar kegiatan fisik membersihkan lingkungan, tetapi juga mencerminkan filosofi penting dalam kehidupan pesantren: hidup sederhana, saling membantu, dan menghargai peran kolektif dalam membangun peradaban.

“Ro’an ini bukan cuma soal sapu dan ember. Ini bagian dari budaya santri untuk hidup bersih, kompak, dan ikut menjaga nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,” tegasnya.

Kegiatan ini turut menjadi ajang memperkuat hubungan antara pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat pesantren. Selain kegiatan kebersihan lingkungan, agenda Bersatu Siaga juga mencakup edukasi kebencanaan dan pelayanan sosial kepada masyarakat sekitar pondok pesantren.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X