AYOSEMARANG.COM -- Para mahasiswa asal Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) yang tengah menempuh pendidikan di Kota Semarang mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Mereka diberi motivasi dan jaminan agar tetap fokus belajar meski kampung halaman sedang dilanda banjir bandang.
Kehadiran Gubernur Luthfi menjadi bentuk dukungan bagi mahasiswa rantau yang tengah khawatir dengan kondisi keluarga di daerah asal.
"Saya hadir untuk adik-adik yang sekarang belajar di Provinsi Jawa Tengah. Percayalah bahwa bencana boleh datang, tetapi semangat adik-adik tidak boleh tenggelam,” ujarnya, dikutip AYosemarang.com, Rabu 10 Desember 2025.
“Anda di sini tidak sendiri, saya akan menjamin seluruh kegiatan belajar mengajar di tempat kalian. Jadi kamu punya bapak di sini," kata Ahmad Luthfi saat bertemu mahasiswa asal Aceh, Sumut, dan Sumbar di Asrama Mahasiswa Aceh, Tembalang, Kota Semarang.
Bentuk perhatian Pemprov Jateng tidak hanya berupa motivasi, tetapi juga bantuan logistik dan nonlogistik. Luthfi memastikan mahasiswa mendapatkan dukungan finansial agar tetap tenang selama menjalani pendidikan.
"Kita bantu (biaya) kosnya selama tiga bulan, kemudian untuk biaya kuliah, saya sudah sampaikan kepada rektor masing-masing agar diberikan kemudahan, termasuk dari pemerintah provinsi juga akan membantu semua kegiatan adik-adik mahasiswa," sambungnya.
Baca Juga: Viral Foto Diduga Tambang di Gunung Slamet, ESDM Jateng Bantah Aktivitas Penambangan
Selain itu, Gubernur juga memfasilitasi komunikasi mahasiswa dengan keluarga di Aceh, Sumut, dan Sumbar, mengingat banyak wilayah terdampak bencana mengalami gangguan jaringan.
Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS), Muhammad Haekal Halifah, mengapresiasi langkah cepat Pemprov Jateng yang dianggap sangat membantu mahasiswa rantau.
Luthfi sebelumnya memfasilitasi bantuan berupa biaya kos, makanan untuk beberapa hari ke depan, serta koordinasi dengan sejumlah rektor agar mahasiswa terdampak mendapat kemudahan kuliah.
IPAS bersama komunitas mahasiswa Sumut dan Sumbar kini melakukan pendataan detail mahasiswa terdampak.
"Yang dari Aceh sudah terdata 107 mahasiswa, Sumbar ada sekitar 200-an mahasiswa, Sumut ada 100 lebih mahasiswa. Pendataan ini nanti akan kami koordinasikan lagi agar semua terhimpun dan terserap dengan baik, terus bantuan yang diberikan sesuai dengan haknya," tuturnya.