Air Hujan Semarang Tercemar Mikroplastik, Dinkes Ingatkan Bahaya Kesehatan

photo author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 09:37 WIB
Ilustrasi. Udara dan air hujan di Semarang tercemar mikroplastik. (YouTube/Nafis Wq)
Ilustrasi. Udara dan air hujan di Semarang tercemar mikroplastik. (YouTube/Nafis Wq)

AYOSEMARANG.COM -- Temuan paparan mikroplastik di udara dan air hujan Kota Semarang memicu kekhawatiran dampak kesehatan jangka panjang.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mulai mengurangi penggunaan plastik sehari-hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, mengatakan mikroplastik dapat memicu berbagai gangguan kesehatan apabila masuk ke dalam tubuh dan terakumulasi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Bongkar Pajak Fiktif! DJP Serahkan Tiga Tersangka ke Kejari Semarang, Kerugian Tembus Rp11 Miliar

"Kalau angkanya benar, berarti kita harus waspada karena mikroplastik ketika masuk ke tubuh manusia pasti akan mengakibatkan gejala-gejala yang pasti menimbulkan penyakit," ujarnya, dikutip Ayosemarang.com, Rabu 10 Desember 2025.

Hakam menjelaskan, efek paparan mikroplastik dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari penyakit degeneratif, gangguan pertumbuhan, gangguan hormonal, hingga kerusakan jaringan pernapasan.

Ia menyebutkan adanya potensi risiko lebih serius seperti karsinogenik pemicu keganasan, gangguan kognitif, gangguan perkembangan anak, hingga masalah imunitas dan autoimun.

"Kalau air hujan mengandung mikroplastik, itu pasti berbahaya. Masuk ke tambak atau kolam juga bisa mencemari dan sebagainya," sambungnya.

Hakam menegaskan, meskipun penjelasan teknis sumber pencemaran berada di ranah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pihaknya berkewajiban mengingatkan masyarakat agar terhindar dari dampaknya.

Baca Juga: Biaya Kuliah dan Kos Mahasiswa Aceh, Sumut, Sumbar di Semarang Dijamin Gubernur Luthfi

Ia meminta warga tidak melakukan pembakaran sampah plastik di ruang terbuka dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebagai langkah mitigasi.

"Cemaran itu bisa berasal dari udara, air, maupun makanan, termasuk ikan atau bahan pangan lain yang sudah terkontaminasi mikroplastik," pungkasnya.

Sebelumnya, penelitian Ecoton Foundation bersama South East Asia Justice (SEJ) menemukan adanya paparan mikroplastik pada udara dan air hujan di sejumlah kota di Indonesia.

Semarang menempati peringkat keempat dari 18 kota yang diteliti, dengan temuan 13–14 partikel mikroplastik di udara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X