Selanjutnya dr. Soerjo menambahkan asupan air mineral yang cukup bagi ibu hamil ini diperlukan untuk penyerapan optimal dari vitamin yang larut dalam air, yang meliputi asam askorbat, asam nikotinik, riboflavin, vit.B12 (thiamin), dan vit.B6 (piridoksin).
Air juga melakukan beberapa fungsi tambahan di dalam tubuh seperti bentuk dan struktur pada sel; mengatur suhu tubuh; membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi; mengangkut nutrisi dan oksigen ke sel; bertindak sebagai pelarut vitamin, mineral, glukosa, dan asam amino; menyediakan dasar untuk reaksi kimia; menghilangkan produk limbah; dan merupakan komponen utama dari lendir dan cairan pelumas lainnya.
“Jadi, kebutuhan cairan secara umum akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung sirkulasi janin, cairan ketuban, dan volume darah yang lebih tinggi,” katanya.
Dia juga menegaskan mineral seperti fluoride yang terdapat dalam air mineral seperti halnya air kemasan galon guna dapat membantu perkembangan gigi dan tulang pada janin yang sedang tumbuh.
Sedang air yang sudah tercemar timbal dapat mengakibatkan aborsi spontan, penurunan tinggi badan, dan defisiensi perkembangan saraf janin yang sedang tumbuh.
“Air mineral ini juga dibutuhkan selama kehamilan untuk mendukung sirkulasi janin, cairan ketuban dan peningkatan jumlah volume darah secara umum. Kekurangan cairan pada ibu hamil dan menyusui berhubungan dengan oligohidramnion, konstipasi, dan juga penurunan kuantitas serta kualitas ASI. Jadi, tidak benar jika air kemasan galon guna ulang itu membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil,” katanya.
Sementara, dr. Setya Dipayana yang sering disapa dokter Ade menyampaikan anak-anak juga membutuhkan air minum yang cukup untuk mendukung kesehatan tubuhnya.
Dia mengutarakan air pada tubuh anak menempati persentase yang besar dari berat badannya.
Baca Juga: Sama-Sama Punya Istri Artis, Ini Kekayaan Bupati Kendal Dico M Ganinduto vs Wagub Jatim Emil Dardak
Menurutnya, persentase air dalam tubuh anak lebih besar dibanding dewasa karena luas permukaan tubuhnya yang lebih besar dan kandungan lemak yang lebih sedikit.
“Pada anak 1 tahun pertama, volume air total dalam tubuh sebanyak 65 – 80 persen dari berat badan. Persentase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia, menjadi 55 – 60 persen saat remaja,” ujar dokter Ade.
Dokter Ade menegaskan cairan diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh anak. Antara lain dalam metabolisme, fungsi pencernaan, fungsi sel, pengaturan suhu, pelarutan berbagai reaksi biokimia, pelumas, dan pengaturan komposisi elektrolit.
Kata dokter Ade, cairan merupakan komponen yang penting karena status hidrasi yang cukup bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Baca Juga: Benarkah BI Checking Dapat Dicek Secara Mandiri, Ini 4 Fakta Soal SLIK OJK