Jembatan Berok telah dilakukan perbaikan dan dimaksimalkan fungsinya pada tahun 1910, sehingga jembatan Berok tak ada lagi kesan menjadi pemisah status sosial.
Secara fisik, bangunan Jembatan Berok sebenarnya tidak terlalu besar tetapi unik karena konon jembatan ini dapat dibuka dan ditutup karena digunakan sebagai jalur kapal niaga.
Jembatan Berok berada di atas Sungai Semarang yang merupakan pintu utama menuju Kota Semarang dan bisa dikatakan menjadi pintu gerbang perekonomian.
Selain kaum elit, Kota Lama juga merupakan pemukiman berbagai etnis di antaranya Tionghoa, Arab, Melayu, dan Kampung Jawa, sehingga Jembatan Berok menjadi simbol keberagaman etnis Kota Semarang.(*)