semarang-raya

Menyambangi Kampung Mati Cepoko Semarang, Dibangun Sejak Tahun 80-an, Begini Sejarahnya!

Sabtu, 21 Oktober 2023 | 18:23 WIB
'Kampung Mati' di Cepoko Semarang yang viral belakangan ini. Kondisinga sudah dipenuhi tumbuhan dan belukar. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Dulu memang perumahan kelas menengah. Rumah itu tidak setiap hari dihuni, seperti villa, jadi cuma akhir pekan begitu. Waktu membangun itu juga pakai jasa arsitek," tegasnya.

Ia belum mendapatkan informasi terkait kapan rumah-rumah itu ditinggalkan. Namun untuk alasan ditinggalkan, Dwi mengatakan ternyata barang-barang di rumah tersebut dicuri sehingga pemilik memilih tidak lagi memanfaatkan rumah tersebut dan mengosongkannya.

"Fasilitas kan sudah dilengkapi pemiliknya, seperti lemari, kasur dan sebagainya. Mobil juga. Karena tidak ditempati setap hari, ada pencurian. Karena banyak kehilangan makanya tidak digunakan lagi," jelasnya.

Berbagai informasi itu dia dapat dari salah seorang pemilik. Menurut Dwi, pemilik rumah itu juga membantah soal rumah yang ditinggal karena horor.

"Kata beliau enggak ada gangguan mahluk halus. Hoaks itu konten-konten horornya berarti," ujarnya.

Saat ini kondisi pemukiman yang gang masuknya ada di depan kantor Kelurahan Cepoko itu memang terbengkalai. Rumah-rumah sudah rusak berat dan dikelilingi tumbuhan. Terlihat ada satu rumah yang difungsikan untuk gudang LPG.

"Ada 12 rumah. Sekarang tujuh rumah sudah dibeli oleh pengusaha, oleh pak Mardani. Difungsikan satu untuk gudang gas," kata Dwi.

Ia juga membantah jika kompleks pukiman itu disebut kampung sendiri karena masih masuk wilayah RT 4 RW 1 Kelurahan Cepoko.

Selain itu dia juga heran dengan titik di google maps yang menyebut lokasi itu sebagai Kampung Mati.

"Orang iseng itu yang kasih tag Kampung Mati di petanya. Namanya kampung kan minimal satu RW. Itu cuma sebagian kecil dari RT 4. Yang jaga gas itu pernah komplain, merasa terganggu karena banyak yang bikin konten. Malam-malam juga ada," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini