semarang-raya

Bendungan Bodri Segera Dibangun di Kendal, Warga Terdampak Diberikan 4 Pilihan

Selasa, 27 Februari 2024 | 11:48 WIB
Sosialisasi pengadaan tanah rencana pembangunan Bendungan Bodri di Kaliputih Kabupaten Kendal. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Menjadi pengendali banjir dan peningkatan perekonomian sekaligus pariwisata, Bendungan Bodri rencananya akan dibangun di Kendal.

Dibutuhkan lahan seluas 338 hektar dan 4 desa akan terdampak pembangunan Bendungan Bodri ini. Dua desa berada di Kabupaten Kendal dan 2 desa lagi masuk wilayah Kabupaten Temanggung.

Ratih dari BBWS Provinsi Jawa Tengah menyampaikan gambaran umum tentang lokasi rencana bendunganBendungan Bodri.

Baca Juga: Kuatkan Ketahanan Keluarga, DPRD dan Pemkab Kendal Sepakat Buat Perda

Waduk atau bendungan ini akan berguna untuk pengendalian banjir dan peningkatan ekonomi dan pariwisata.

“Pembangunan bendungan ini akan membutuhkan lahan seluas 338,9 Ha di 4 desa, yaitu Kaliputih dan Banyuringin di Kabupaten Kendal, serta Ngalian dan Duren di Kabupaten Temanggung,” jelasnya saat sosialisasi pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Bodri Selasa 27 februari 2024.

Sosialisasi dilaksanakan di Mushola Al Hikmah, Dusun Pendem, Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo. Hadir dalam acara ini adalah tim pengadaan tanah dari Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BBWS) Provinsi Jawa Tengah, Dinas ATR BPN Kabupaten Kendal, forkompimcam Kecamatan Singorojo, pemerintah Desa Kaliputih, dan warga yang terdampak langsung.

Perwakilan tim pengadaan tanah dari Provinsi Jawa Tengah, Haryono menyampaikan bahwa masyarakat yang terdampak akan diberikan 4 pilihan.

Baca Juga: Tidak Lagi Dikirab, Grebeg Sumpil Digelar Sederhana

“Ada 4 pilihan warga yang terdampak yaitu ganti uang, tanah pengganti, pemukiman pengganti, atau kepemilikan saham. Ini merupakan alternatif yang diberikan oleh pemerintah kepada warga terdampak,” terangnya.

Ditambahkan, pembangunan bendungan Bodri akan dilakukan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan hasil. Warga diharapkan ikut serta dalam tahap persiapan dan pelaksanaan untuk memastikan proses ganti untung berjalan dengan baik dan tepat.

Salah satu warga, Waljiono berharap, pemerintah merelokasi warga yang sudah turun temurun hidup bermasyarakat agar tetap bisa hidup bersama dalam satu wilayah.

"Saya sangat berharap selain memberi ganti untung kepada kami warga terdampak, juga pemerintah merelokasi kami ke lahan yang strategis dekat dengan waduk. Supaya kami tetap bisa bersama dan bisa memanfaatkan waduk apabila waduk sudah jadi," ujarnya.

Tags

Terkini