semarang-raya

Susur Sungai Sambil Gowes, Mbak Ita Soroti Sejumlan Problem di Kali Semarang, dari Sampah Sampai Pondasi Lama

Selasa, 14 Mei 2024 | 12:27 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menyambangi Kali Semarang sambil gowes. Mbak Ita dapati sejumlah problem dari Kali Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kali Semarang memiliki sejumlah problem yang membutuhkan pembenahan. Hal itu didapati oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyusuri sungai sambil gowes, Selasa 14 Mei 2024.

Dari pengamatan tersebut Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mendapati banyaknya permasalahan yang harus segera ditangani.

Mbak Ita menyebut, Kali Semarang bisa disebut sebagai Water Front City, sehingga harus benar-benar bersih.

"Saya tadi sudah minta untuk dari PU membuat screen disetiap kelurahan saya nanti minta lurah untuk mengurangi sampah yang ke muara dan ini menjadi problem nanti kalau curah hujan tinggi, banyak debit air dari atas sehingga kalau setiap kali ada penindakan di setiap kelurahan bisa mengambil dengan mudah dan itu mengurangi sedimen, saya minta tadi Bu Lurah dan Pak Lurah mengingatkan kepada masyarakat jangan buang ke sungai karena rumahnya ngadap sungai asal buang," jelasnya.

Baca Juga: Dana Revitalisasi Pecinan Semarang Minim, Mbak Ita Alihkan Fokus Benahi Kelenteng Tay Kak Sie

Lebih lanjut Mbak Ita menuturkan saat menyusuri sungai tadi dirinya melihat sebuah plastik sampah. Menurutnya sampah-sampah kecil seperti ini yang bisa menjadi sendimentasi.

Dia juga memperingatkan soal pohon-pohon agar bisa disesuaikan saat revitalisasi.

Pasalnya pohon-pohon di pinggiran sungai, terlebih yang sudah tua akarnya membuat talud miring.

"Tadi saya sudah mengampaikan coba kalah direview lagi nanti kalau mau menanam pohon untuk penghijauan memang harus tapi harus dipilih pohon-pohon yang tidak merusak pondasi sehingg nanti akhirnya akan kalau pondasi atau taludnya longsor kan biaya lagi kedua bukan karena sungai atau taludnya yang tidak baik tapi karena akar pohon sehinga ini harus sinergi DLH, PU dan Perkim. Tadi juga ada pohon-pohon yang ditebang dan dibuang ke sungai nah ini kan nanti kalau ada hujan sampah banyak jadi air tidak bisa mengalir sehingga terjadi limpasan," paparnya.

Baca Juga: Tampang Maling Berdaster di Semarang Barat, Pakai Daster untuk Tutupi Tato saat Mencuri Motor

Kemudian Mbak Ita juga menyimpulkan yang menjadi problem adalah pulau atau bekas pondasi lama. Dia meminta untuk menertibkan pondasi itu karena menghambat aliran sungai.

Selain itu dia juga melihat ada gulma yang tinggi dan menghambat aliran air sungai sehingga bisa menimbulkan limpasan. 

"Ini mumpung musim kemarau kita bisa menginventarisir melakukan pembenahan sungai khususnya di tengah-tengah masyarakat sehingga air bersih orang pun melihat sungai bersih ada yg membuang sampah kan sayang ya sehingga ini yang harus diedukasi dan saya minta lurah untuk edukasi peka bisa handar beni terhadap sungai yg susah dirawat tapi rusak karena hanya sampah dan lain sebagainya," jelas Mbak Ita.

Baca Juga: Pria Misterius dengan Tangan Terikat di Kalibabon Masih Belum Sadar, Polisi Temukan Adanya Dugaan Kekerasan

Halaman:

Tags

Terkini