Menurut Hendi apabila ada koalisi besar meminimalisir adanya gesekan pasca pilkada.
Sebab menurutnya jika ada dua koalisi yang saling bersaing dan salah satunya kalah, dampaknya bisa panjang.
"Itu membuat situasi pasca pemilihan cukup kondusif. Coba misalnya ada A dan B, lalu B kalah, pasti, teman-temannyanya B ini dalam waktu yang lama bisa sembuh. Tapi kalau dari awal sudah berkoalisi kemudian pemilu, entah itu kotak kosong nah itu cepat bangunnya. Jadi tidak perlu ada menyembuhkan riak-riak yang terluka," paparnya.