KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kendal Toni Ari Wibowo menyebut penyeragaman sekat di los pasar Weleri bukan tanpa alas an.
“Untuk pedagang di los Pasar Weleri memang ada keinginan pedagang seperti yang lama yakni menggunakan kayu bekas dulu. Kalau demikian tidak ada keserasian dengan Pasar Weleri yang sudah berstandar nasional,” ujarnya Jumat 7 Juni 2024.
Dikatakan, untuk itulah pihaknya melakukan kordinasi dan rapat dengan pedagang dan paguyuban untuk pembuatan sekat los pasar dibuat lebih rapi.
“Jadi kita ingin sekat yang ada di pasar Weleri lebih tertata dan rapi makanya kita seragamkan sehingga tidak menimbulkan kesan kumuh. Pasalnya kita ingin Pasar Weleri menjadi pasar modern sehingga harus bersih dan rapi,” jelasnya.
Terkait keberatan pedagangan karena biaya yang mahal, Toni Ari Wibowo mengaku diserahkan ke pedagang karena sifatnya mandiri. “Kalau memang belum ada biaya maka akan kita fasilitasi dengan pembiayaan melalui KUR,” imbuhToni.
Baca Juga: Pedagang Los Pasar Weleri Keluarkan Rp 4 Juta untuk Sekat Pemisah
Sebelumnya pedagang Weleri khususnya yang menempati los perlu biaya tambahan yang tidak sedikit untuk sekat antar los.
Ketua Paguyuban Pasar Weleri, Suwarno mengatakan untuk los pedagang yang masing-masing berukuran 2 x 2 meter, pedagang harus dibuatkan sekat pemisah antar los.
“Pembuatan sekat los itu dikerjakan oleh pemborong dengan biaya untuk tiap los di lantai bawah sebesar Rp 4 juta, sedangkan los di lantai atas sebesar Rp 3 juta,” katanya.
Pembuatan sekat los di lantai bawah dikenakan biaya Rp 4 juta, karena tiap-tiap los tidak dibuat secara parallel. Sedangkan sekat sekat los di lantai atas dibuat secara parallel, nantinya tiap los dilengkapi fasilitas satu lampu dan satu colokan listrik.
Bangunan Pasar Weleri itu sendiri terdiri dari dua lantai, lantai bawah terdapat 397 los dan lantai atas terdapat 320 los.