SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Komunitas Ngaji di Semarang, Kampung Tobat Santrendelik punya program baru bernama "Santrendelik Autentik".
Program Santrendelik Autentik ini berangkat dari gagasan bahwa kita semua adalah para pembelajar.
Namun, ada masa ketika seseorang harus membagikan ilmu yang kita pelajari tersebut kepada orang lain. Nah, semangat inilah yang menjiwai tercetusnya ide untuk menggagas program tersebut.
Gagasan Santrendelik Autentik tadi disampaikan langsung oleh pendirinya yakni Ikhwan Syaefulloh.
Kata Ikhwan dari program ini para tobaters yang jadi sebutan untuk jemaah setia Kampung Tobat Santrendelik ditantang untuk tidak lagi semata jadi pendengar, tapi juga pembicara.
“Jemaah, pengurus, relawan, dan semua yang terlibat di Santrendelik bisa berbagi ilmu, pengalaman, dan pandangan yang mereka miliki kepada tobaters lain dalam satu wadah. Harapan kami, ilmu yang dimiliki bisa ditularkan ke banyak orang," terang Ikhwan dalam keterangan Selasa 11 Juni 2024.
Lebih lanjut Ikhwan mengungkapkan, keberadaan Santrendelik Autentik sejalan dengan inti kegiatan Santrendelik secara keseluruhan, yakni berbagi ilmu satu sama lain.
Khusus untuk Santrendelik Autentik, yang dibagikan tidak hanya terpaku pada ilmu agama, tapi segala bentuk pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman.
"Ilmu itu akan dibagikan secara mendetail kepada audience, mengingat kenyataannya para tobaters yang sebagian besar anak muda datang dari berbagai wilayah dan disiplin ilmu," ungkapnya.
Tak sebatas sedekah ilmu, bagi Ikhwan, Santrendelik nilainya tak terbatas dan penting. Santrendelik adalah kerja sosial.
Itulah sebabnya kemudian muncul istilah untuk menyebut para sukarelawan Santrendelik sebagai ‘ujung tombok’.
Baca Juga: Inisiatif Sekolah Ramah Anak di Batang, 80 Persen SMP Negeri Berkomitmen
“Alih-alih dibayar, para relawan justru sering kali nombok dalam pelaksanaan beberapa kegiatannya,” kelakarnya.