semarang-raya

Tidak Hanya Tambah Insfrastruktur, Pemkot Berupaya Bikin Semarang Semakin Nyaman Ditinggali

Kamis, 7 November 2024 | 14:46 WIB
Forum Group Discussion antara Pemkot Semarang dan wartawan. Pemkot mencoba menambah infrastruktur dan membuat kota jadi nyaman ditinggali. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang mulai bertransformasi menjadi kota metropolitan, akan fokus untuk penyediaan terkait infrastuktur dan sarana guna mendukung daya kota yang layak dan memadai sehingga menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali. Hal ini sesuai dengan RPJPD Kota Semarang tahun 2025-2045.

Beberapa tantangan yang dihadapi sebagai kota metropolitan yaitu pertumbuhan penduduk, yang mana pada siang hari, penduduk di Kota Semarang bertambah menjadi 2,5 juta, mengingat Kota Semarang jadi pusat pertumbuhan dari wilayah hinterland.

"Sehingga Pemkot berupaya bisa memberikan layanan bagi 2,5 juta, tidak hanya penduduk yang ada sebanyak 1,6 juta," ungkap Kabid Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Kota Semarang, Sugeng Hartanto, saat menjadi narasumber acara FGD Coffee Morning Wartawan di Sitroom Gedung Balaikota Semarang, Kamis 7 November 2024.

Sugeng menambahkan, tantangan Kota Semarang lainnya juga mengenai pengelolaan sampah dan limbah, dan membangun konektivitas di titik-titik macet seiring perkembangan kota.

Baca Juga: Temuan Zat Berbahaya di Makanan dan Minuman Sentra Kuliner Dracik, Dinkes Minta Maaf atas Kebocoran Data

Sehingga fokus pemkot lima tahun kedepan selain menambah daya dukung dan daya tampung untuk hunian yang memadai.

"Juga memenuhi untuk akses sarana pelayanan pendidikan, dan kesehatan. Apalagi pertumbuhan kota didorong menjadi aktivitas ekonomi sektor jasa dan perdagangan yang akan naik, sedangkan untuk industri yang mulai turun," imbuh Sugeng.

Selain itu, Pemkot juga tengah menyelesaikan pembangunan normalisasi aliran sungai untuk menangani banjir dan rob.

"Seperti Kali Plumbon dan Kali Tenggang, guna mengurangi dampak bencana banjir dan rob saat musim hujan terutama di wilayah pesisir Pantai Utara,"katanya.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 76 Kurikulum Merdeka: Dampak Revolusi Industri di Nusantara - Pengayaan

Pj Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadik yang mewakili Wali Kota Semarang, mengatakan secara umum ada lima pekerjaan rumah tangga Pemkot Semarang selama lima tahun kedepan.

Yaitu masalah pertumbuhan penduduk. Sehingga Pemkot menyediakan fasilitas infrastuktur yang lebih memadai, lalu, masalah pengendalian dampak lingkungan akibat perubahan iklim, membuat rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, rob dan penurunan muka air tanah, juga perubahan global berdampak sering turunnya hujan ekstrem yang sebabkan banjir. Untuk itu perlu adaptasi dengan memperkuat mitigasi guna menghadapi bencana.

"Selanjutnya, masalah digitalisasi dan transformasi untuk meningkatkan daya saing bagi pasar UMKM. Kemudian masalah peningkatan SDM yang kualitas menjadi fondasi emas di tahun 2045, termasuk penanganan stunting, perbaiki gizi, sekolah gratis, menyiapkan generasi muda di era digitalisasi. Terakhir ketahanan pangan dan pemenuhan pelayanan kesehatan, pendidikan, serta urban farming mendukung kesejahteraan masyarakat," paparnya, dalam sambutannya sekaligus membuka acara FGD.

Dia berharap, kegiatan ini sebagai wujud sinergitas antara pewarta dengan Pemkot Semarang untuk menjadi lebih erat lagi.

Halaman:

Tags

Terkini