SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Warga Banyumanik Semarang bernama Santoso mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena diduga depresi.
Pada Selasa 4 Februari 2025 pukul 22.20 WIB, ZAG (18) adalah orang yang kali pertama melihat kejadian ini. Dia terkejut ketika mendapati bapaknya sudah tewas tergantung di ruang tamu rumahnya.
Setelah mendapati kejadian itu, ZAG meminta tolong kepada tetangganya. Para tetangga pun langsung sigap dengan menghubungi Polsek Banyumanik.
Kapolsek Banyumanik Kompol Ali Santoso membenarkan kejadian ini. Saat dihubungi Rabu 5 Februari 2025, Ali mengungkapkan, korban diduga depresi karena masalah ekonomi.
Baca Juga: Bisa Dongkrak Sektor Perekonomian, DPRD Jateng Minta Semua Pihak Dukung Pengembangan UMKM
Sebelum kejadian ini, Santoso sudah pisah ranjang dengan istrinya yang bernama berinisial D. Berpisahnya Santoso dengan istri ini juga diduga kuat karena permasalahan ekonomi.
Seminggu yang lalu, Santoso dikabarkan cekcok dengan istrinya. Dari situlah diduga kuat membuat Santoso depresi.
"Setelah itu seminggu kemudian, korban gantung diri," ungkap Ali.
Setelah polisi tiba di lokasi kejadian bersama tim Inafis serta Puskesmas Candi Lama mereka mengevakusi korban dan melakukan Olah TKP.
Keluarga mengikhlaskan kejadian ini dan tidak menuntut untuk autopsi.
Baca Juga: Hari Apes Titut, Hendak Mampir Fotokopi di Pleburan Semarang Mobilnya Malah Tertimpa Pohon Tumbang
"Atas kejadian tersebut keluarga korban menyatakan menerima, dan tidak menghendaki adanya autopsi dengan di tuangkan dalam surat pernyataan," papar Ali.
Selain tali tambang untuk gantung diri, polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa surat wasiat.