BANYUMAS, AYOSEMARANG.COM - Sektor UMKM merupakan penggerak utama perekonomian bagi masyarakat menengah dan kecil. Di Jateng sendiri, sektor UMKM sangat besar.
Tercatat, dari 4,2 juta unit usaha, sebesar 90,48% merupakan usaha mikro, 8,50% usaha kecil, 0,94% usaha menengah, dan hanya 0,08% merupakan usaha besar.
Dari angka itu, sektor UMKM mampu mendominasi perekonomian sehingga menjadi tulang punggung dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
Paparan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sarif Abdillah dalam kegiatan sosialisasi yang digelar Badan Kesbangpol Provinsi Jateng di Kabupaten Banyumas, Jumat 31 Januari 2025.
Baca Juga: Hari Apes Titut, Hendak Mampir Fotokopi di Pleburan Semarang Mobilnya Malah Tertimpa Pohon Tumbang
Tema yang diangkat dalam kegiatan itu adalah ‘Pemantapan Ketahanan Ekonomi, Sosial & Budaya bagi Masyarakat.’
“Namun, UMKM sendiri menghadapi sejumlah tantangan dalam perkembangannya. Diantaranya tingkat digitalisasi, akses teknologi, minimnya pendampingan, dan terbatasnya akses permodalan,” kata Sarif dalam keterangan, Rabu 5 Februari 2025.
Untuk itu, ia berharap sejumlah pihak terkait bersedia mendukung perkembangan UMKM tersebut agar tetap berkontribusi terhadap perekonomian Jateng.
Ia juga mengakui persoalan tersebut bukan tanggungjawab pemerintah semata namun dibutuhkan kerjasama/ kolaborasi yang integratif antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan akademisi.
Baca Juga: Sedang Menjalani Hukuman, Napi Korupsi di Lapas Kedungpane Semarang Dikabarkan Sempat Kabur
“Saya mengajak kita semua untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam pengembangan UMKM dan bersama-sama memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat Jateng. Dengan semangat kerjasama dan inovasi, kita dapat mewujudkan kemandirian ekonomi nasional yang kuat, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tandasnya.