SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Semarang sejak 30 Januari 2025 menyebabkan genangan di berbagai wilayah, terutama di Kecamatan Pedurungan, Gayamsari, dan Genuk.
Untuk mengatasi dampak genangan yang semakin meluas, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bergerak cepat dengan mengoptimalkan rumah pompa serta menerapkan langkah-langkah strategis dan darurat guna mempercepat surutnya air.
Dalam rapat khusus penanganan genangan, Kamis 6 Februari 2025 yang digelar Pemkot Semarang bersama BBWS, kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrohman mengungkapkan jika pihaknya secara intensif terus melakukan upaya-upaya agar genangan yang terjadi bisa semakin surut.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak genangan di wilayah timur dan juga Plumbon, Ngaliyan.
Baca Juga: Sampah Banjir Patebon Tinggal 20 Persen, Pembersihan Diserahkan ke Warga dan Desa
"Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak genangan. Kami akui bahwa hampir semuanya terjadi akibat pompa Tenggang dan Sringin tidak berfungsi secara optimal," tutur Fikri.
Namun dirinya menuturkan jika pompa Kali Tenggang dan Sringin dalam waktu dekat akan menyala sebanyak 5 unit.
"Tim penyelam kami telah memperbaiki pompa yang mati, sehingga Insyaa Allah sebentar lagi dalam dua hari akan menyala 5 unit pompa," lanjut Fikri.
Meski demikian, dirinya menegaskan jika proses ini tidak mengurangi upaya pihaknya bersama Pemerintah Kota Semarang untuk dapat mengurangi beban masyarakat yang terdampak genangan.
Baca Juga: Pamitan dengan DPRD Semarang, Mbak Ita Menangis dan Sampaikan Sulitnya Tangani Banjir
"Dua unit pompa di Sampangan juga sudah kita kerahkan sehingga pelan-pelan kita perbaiki upaya menangani genangan," imbuhnya.
Terkait tanggul kali Plumbon yang jebol, pihaknya akan melakukan pemasangan batu kali untuk mengatasi 3 titik di Plumbon yang jebol. "Akan kita kerjakan dalam kurun waktu 7 atau 10 hari," tutup Fikri.
Salah satu kendala utama dalam penanganan genangan di kota Semarang adalah keterbatasan operasional beberapa rumah pompa utama yang berperan vital dalam mengalirkan air ke sungai dan laut.
Seperti diketahui kondisi terkini rumah pompa di wilayah terdampak, antara lain rumah pompa Tenggang di mana dari lima unit pompa yang tersedia, hanya tiga yang beroperasi.