semarang-raya

Aksi Mahasiswa di Semarang untuk Kritik Presiden Prabowo, Gantung Almamater Sampai Lempar Kotoran Kuda

Selasa, 18 Februari 2025 | 20:31 WIB
Aksi mahasiwa Semarang saat melempar kotoran kuda. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kinerja 100 hari Presiden Prabowo. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Mahasiswa yang melakukan aksi massa di depan Kantor Gubernur Jateng melakukan berbagai tindakan ekstrem untuk melakukan protes, Selasa 18 Februari 2025.

Tindakan ekstrem mahasiswa itu pertama yakni menampilkan berbagai gambar-gambar Presiden Prabowo dengan segala unek-uneknya; seperti "ndasmu" . Kemudian mereka juga sempat melempari kotoran kuda dan juga sampai menggantung almamater di pagar halaman Kantor Gubernur Jateng.

Pelemparan kotoran kuda itu lantaran para peserta aksi kecewa terhadap DPRD Jateng. Pasalnya yang menemui bukan DPRD langsung melainkan hanya perwakilan.

Merasa kesal, peserta aksi unjuk rasa membuka bingkisan plastik yang ternyata isinya kotoran hewan diduga sapi. Kotoran tersebut disebar tepat di pintu gerbang. Sontak, petugas pun langsung menyingkir.

Baca Juga: Mengapa Setelah Minum Obat Tidak Boleh Minum Susu dan Air Kelapa Muda? Ini Jarak Waktu yang Dianjurkan

Sementara, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Syahduddi yang berada di lokasi aksi, sempat keluar bersama anggotanya yang membawa air mineral, dan dibagikan kepada peserta aksi unjuk rasa.

Sebelumnya peserta aksi menduduki depan gerbang kantor Gubernur Jateng dan DPRD Jateng, sekitar pukul 14.45. Kemudian langsung berorasi di hadapan para petugas kepolisian yang melakukan pengamanan dan pengawalan aksi demontrasi tersebut.

"Kita akan mengungkapkan rasa kekecewaan di sini kawan-kawan. Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa Indonesia, hidup pendidikan Indonesia, hidup perempuan yang melawan," teriak orator laki-laki diatas mobil pengeras, dan ditirukan peserta aksi.

Ada lagi aksi yang dilakukan oleh peserta aksi massa yakni menggantung almamater.

Baca Juga: Kiprah Nana Sudjana Menjabat Pj Gubernur Jateng Diapresiasi Stakeholder

Aksi ini dilakukan para peserta sebagai bentuk protes dan anggapan mahalnya dunia pendidikan. Almamater tersebut, terdiri diantara dari peserta aksi kampus UMS, Unissula, termasuk UIN dan Unimus.

"Gantungan almamater sebagai betul dunia pendidikan ini mahal. Mari kita gantungkan kawan kawan. Aksi gantung almamater ini, kita sebagai pendidikan marah karena pemerintah tidak memprioritaskan pendidikan," katanya.

"Habislah gelap, gelap lagi. Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa Indonesia. Hidup pendidikan Indonesia. Hidup perempuan yang melawan," katanya.

Salah seoramg orator menyampaikan berbagai kritikan terhadap presiden dan wakil presiden RI sekarang ini, Prabowo dan Gibran. Salah satu kritikan yang diteriakkan adalah kebijakan terkait efisiensi anggaran APBN 2025.

Halaman:

Tags

Terkini