Baca Juga: Dokumen Pendukung Keadaan Ekonomi KIP Kuliah Apa Saja? Wajib Punya Jika Ingin Daftar KIP Kuliah 2025
"Sektor pendidikan Dalam amanah konstitusi, Negara mengamanahkan bahwasannya kita harus mencerdaskan kehidupan bangsa. tapi kawan kawan, pemerintah meng SK kan ini mengenyangkan perut perut kita, agar apa?
Agar kita lupa, agar terlena kawan kawan, bahwasannya pemerintah masih dan akan terus menindas kita kawan kawan," katanya.
"Betul tidak kawan kawan?," tanya orator kepada peserta aksi, dengan disambut kata betuulll....
Tidak berhenti di situ orator tersebut juga menyampaikan keresahan terkait efisiensi yang dianggapnya berdampak terhadap berbagai sektor, termasuk segi pendidikan.
Atas bentuk keresahan ini, aksi ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan dengan tujuan pemerintah melakukan evaluasi dan revisi.
"Apakah kawan kawan semua resah dengan efisiensi anggaran ini yang dilakukan oleh pemerintah?," katanya.
Baca Juga: Rekomendasi Dzikir Lengkap di Bulan Puasa Ramadhan agar Pahala Berlipat, Bacaan Latin dan Arab
"Apakah kawan kawan semuanya ingin melawan apapun yang pemerintah ini lakukan dan berdampak buruk terhadap rakyat?," ujarnya.
Orator yang berdiri di atas kendaraan ini juga menyebutkan, efisiensi pemangkasan anggaran dianggapnya sangat besar. Menurutnya, efisiensi tersebut di diduga dipergunakan untuk program Makan Gratis untuk memenuhi janji Presiden ketika masih melakukan pencalonan presiden.
"Ketika pemerintah sekarang ini lakukan efisiensi yang begitu kejam, efisiensi sebesar 306,7 triliun. Itu besar kawan kawan, itu kejam kawan kawan, melakukan efisiensi 306, 7 triliun," terangnya.
"Pemotongan Rp 100 triliun dan efisiensi akan disumbangkan untuk MBG. MBG dengan APBN sebesar Rp 71 triliun di periode 2025 ini akan ditambah 100 triliun, sehingga menjadi Rp 171 triliun. Periode prabowo-gibran saja akan memangkas Rp 885 triliun ini Rp 23,6 persen memakan daripada anggaran APBN," jelasnya.
Baca Juga: Aksi Mahasiswa Semarang Menggugat di Depan Kantor Gubernur Jateng, Kritik Presiden Prabowo
Aksi massa berlangsung sampai pukul 18.00 WIB. Para peserta sempat memasuki halaman Kantor Gubernur dan tidak ada aksi bentrok dengan aparat. Sampai pukul 18.40 WIB, aksi mahasiswa berakhir dengan kondusif.