semarang-raya

BRIN Temukan Sesar Aktif di Semarang, Potensi Gempa Lebih Besar dari Sesar Lembang

Jumat, 8 Agustus 2025 | 12:48 WIB
Ilustrasi. Penemuan sesar aktif di Semarang berpotensi menimbulkan gempa besar. (istimewa)

AYOSEMARANG.COM -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan potensi sesar aktif di wilayah Semarang dan sekitarnya yang dapat menimbulkan gempa bumi berskala besar.

Temuan ini diungkapkan oleh Sonny Aribowo, periset bidang Paleoseismologi dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN.

Dalam keterangannya, Sonny menjelaskan bahwa terdapat jejak morfologi unik antara pantai utara Jawa dan Kota Semarang, yang menunjukkan adanya batas morfologi mencolok antara area datar di utara dan area yang lebih tinggi di selatan.

“Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya,” tuturnya, dikutip dari laman BRIN.go.id, Jumat 8 Agustus 2025.

Baca Juga: Transaksi Lewat MiChat, Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Bawah Umur di Mranggen Demak

Temuan tersebut berasal dari ekspedisi geologi darat yang dilakukan pada Mei 2025, mencakup wilayah Semarang, Demak, dan Kendal. Tujuannya adalah mendokumentasikan dan memahami fitur geologi aktif, terutama struktur sesar naik yang memiliki potensi aktivitas seismik masa lalu.

Tim ekspedisi menyusuri tiga zona utama:

Zona Timur (Demak): Ditemukan gawir sesar berupa lereng curam setinggi 1 meter di atas endapan aluvial muda, diperkirakan hasil dari satu kejadian gempa. Lokasi ini dinilai ideal untuk survei geolistrik dan pemetaan lanjutan menggunakan LiDAR.

Zona Kota (Semarang): Struktur serupa ditemukan di area Taman Makam Pahlawan dengan ketinggian gawir mencapai 4 meter. Pelacakan lebih lanjut akan dilakukan mengingat kondisi kawasan perkotaan yang sudah mengalami banyak modifikasi lanskap.

Zona Barat (Kendal): Di kawasan Bendungan Juwero, jejak gawir sesar antara 0,5–3 meter ditemukan bersama singkapan sesar aktif yang menunjukkan aktivitas tektonik Holosen. Beberapa bagian sesar bahkan terangkat hingga 20 meter di atas sungai, menjadi bukti nyata pergerakan kerak bumi dalam skala waktu geologis.

Baca Juga: Mbak Ita Ungkap Semua Camat pada 2023 Seharusnya Jadi Tersangka, Pernah Kembalikan Rp13 Miliar

Lokasi Semarang dipilih karena memiliki patahan panjang, yang masih diteliti untuk menentukan apakah merupakan satu segmen sesar utuh atau terdiri dari beberapa segmen berbeda. Potensi magnitudo gempa akan lebih besar jika berasal dari satu sesar yang utuh.

Menariknya, bagian paling panjang dari patahan tersebut berada di utara Semarang, dan disebut lebih panjang dari Sesar Lembang, salah satu sesar paling aktif di Indonesia.

“Kalau dari permukaan, sesarnya terlihat putus-putus, jadi bisa jadi berbeda segmen. Tapi nanti di ekspedisi bulan Agustus/September akan dilakukan trenching di lokasi tersebut, untuk melihat berapa periode ulang gempa yang terjadi,” sambungnya.

Halaman:

Tags

Terkini