semarang-raya

Ngobrol dengan Penjual Obat Kuat di Semarang: Solusi Permasalahan di Ranjang yang Cuan Banget

Jumat, 26 September 2025 | 15:31 WIB
Kios obat kuat di Semarang yang menjual berbagai obat untuk mengatasi permasalahan di ranjang dengan untung besar. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Ini reaksinya setengah jam setelah diminum," kata Kurniawan sambil menyodorkan tiga jenis pil dengan beberapa warna. Itu viagra dan cialis. "Setelah bereaksi. Cleng," sambungnya sambil mengepalkan lengan.

"Berapa lama tuh (berdirinya)?"

"Tergantung harganya dong. Kalau mau lama yang paling mahal," terangnya.

Kemudian produk lain ada alat bantu seks seperti dildo, penis bergerigi, sampai vacum pembesar.

"Terus untuk wanita ada nggak?"

"Cuma perangsang saja sih mungkin," katanya.

Dari semua produk tadi, kios milik Kurniawan bertumpu pada Viagra dan Cialis. Harganya beragam. Dia jual eceran dengan satu pilnya dari Rp 35 ribu, Rp 40 ribu dan Rp 75 ribu. Kalau dari harganya sih mungkin efeknya ya yang berbeda.  Sedangkan untuk mainan sex, berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.

Sejauh ini pelanggan setia Kurniawan adalah bapak-bapak usia 40 sampai 50-an, bahkan juga 60-an. Untuk anak-anak muda cukup jarang. Kalau ada pun tidak kembali lagi.

"Mereka cuma penasaran saja. Lagipula cemen juga kalau masih muda pakai obat kuat. Ya saya sih senang-senang saja ya kalau mau beli," ucapnya.

Saya masih cukup penasaran dengan bisnis ini. Maka kemudian saya ingat Rofiq, teman lama saya semasa kuliah yang agak sukses dengan berjualan obat kuat. Saya pun cabut dari kios obat kuat Kurniawan seraya mengucap terima kasih karena sudah mau menerima saya untuk berteduh.

"Nggak mau beli mas?"

"Sama siapa pakainya?" timpal saya dengan nada tinggi.

Rofiq yang kemudian saya kontak menyahut. Dia agak malu-malu ketika saya tanya perihal bisnisnya tapi akhirnya setuju. Dia berpesan ingin disebut Rofiq saja. Nama itu adalah panggilan dari kucing betinanya yang bernama "Rofiqoh".

Rofiq mengklarifikasi bahwa jangan tertipu dengan pemandangan sepi toko obat kuat di pinggir-pinggir jalan. Dia bahkan menyatakan, bisnis ini cuannya tidak ngotak.

Kios obat kuat menjual di pinggir jalan sebagai penguat kesasahihan pedagang yang bersaing di media sosial. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Halaman:

Tags

Terkini