Ngobrol dengan Penjual Obat Kuat di Semarang: Solusi Permasalahan di Ranjang yang Cuan Banget

photo author
- Jumat, 26 September 2025 | 15:31 WIB
Kios obat kuat di Semarang yang menjual berbagai obat untuk mengatasi permasalahan di ranjang dengan untung besar. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kios obat kuat di Semarang yang menjual berbagai obat untuk mengatasi permasalahan di ranjang dengan untung besar. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Saya sedang bingung mencari saksi mata di TKP kecelakaan ketika tiba-tiba Kurniawan (bukan nama sebenarnya) keluar dari kiosnya. Rambutnya acak-acakan lalu sesekali menguap. Di luar sana orang-orang masih berkerumun melihat dua truk yang ringsek dan sedang dievakuasi.

"Ngadem dulu. Sopirnya sudah dibawa ke rumah sakit. Tadi sih sempat terjepit ya," kata Kurniawan.

"Tahu kejadiannya nggak?" tanya saya.

"Nggak. Tadi lagi tidur. Cuma denger suara benturan. Tahu-tahu dua truk itu sudah hancur," sambungnya.

Saya menuruti ajakan Kurniawan berteduh di kiosnya. Pelan-pelan Kurniawan bercerita soal kecelakaan meskipun dia tidak tahu secara detail. Kurniawan ngomong apa saja ya, saya tidak terlalu fokus sebab pandangan saya mengarah ke etalase kiosnya.

"Eh, lihat produknya dong."

Produk di etalase Kurniawan berisi berbagai macam varian obat kuat dan alat bantu seks. Ya sebab memang Kurniawan pedagang Obat Kuat di pinggir jalan. Berbeda dengan kios obat kuat yang penuh warna, milik Kurniawan agak kusam. Mungkin karena sudah saking lamanya dan tidak diupgrade.

Warga Demak itu sebetulnya bukan pedagang tetap. Kurniawan mengaku menggantikan kakaknya yang sedang pulang kampung. Maka tak heran, ketika ditanya soal harga, Kurniawan harus rajin-rajin mengecek daftar harga di HP-nya.

Kios Obat Kuat yang selalu tampak sepi. Meski demikian mereka tetap sibuk di ranah daring. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kios Obat Kuat yang selalu tampak sepi. Meski demikian mereka tetap sibuk di ranah daring. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Meski demikian, Kurniawan berupaya bekerja dengan maksimal. Saat saya iseng-iseng nanya soal dagangannya, dia melayani dengan baik. Sebab, mahasiswa semester 3 di salah satu perguruan tinggi di Semarang itu membeberkan, sebagian hasil dari jualan obat kuat juga untuk membiayai kuliahnya.

Kegiatan menjaga kios obat kuat ini cukup membosankan bagi Kurniawan. Tidak seperti toko normal, tidak ada pembeli yang berlalu-lalang masuk. Bahkan, untuk berkunjung pun malu. Dia lebih banyak mengantar langsung karena kebanyakan, pembeli pesan lewat nomor hp yang tertera di depan kios.

"Kadang lebih mirip transaksi narkoba," ucapnya.

Makanya saat bertemu saya tadi, rambutnya acak-acakan mirip orang bangun tidur, karena menunggu pelanggan di kios obat kuat adalah kesunyian yang panjang. Untungnya kalau ada kakaknya, dia tidak setiap hari di kios.

Kurniawan kemudian menjelaskan apa saja produknya satu demi satu. Selain viagra dan cialis tadi ada Africa Black Ant (Semut Afrika), lalu Maxman. Keduanya adalah pil obat untuk ereksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Rekomendasi

Terkini

X