semarang-raya

Kisah Kelam di Hutan Plumbon Semarang dan Hantu-hantu yang Minta Tolong

Selasa, 30 September 2025 | 15:09 WIB
Hutan Plumbon Semarang yang jadi lokasi kuburan massal korban G30S/PKI. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Untuk ke sana tidak sulit tapi perlu effort lebih karena jalan yang dilalui tak memiliki setapak.

Ada berbagai ilalang dan daun-daun gugur yang harus dilewati. Kita perlu jeli mencari jalur sebab jika tidak akan terperosok di sebuah lubang yang tidak terlihat.

Begitu sampai di lokasi, dari kejauhan kuburan massal itu sudah terlihat jelas dari tugu kecil atau pusara yang terpasang.

Pusara itu berada di tengah Hutan Plumbon. Ada beberapa pohon yang tumbuh di sekelilingnya seakan disengaja sebagai penanda makam. Pohon jarak yang dibilang oleh Jumirah tadi tetap ada. Selebihnya hanya lumut serta nyamuk-nyamuk hutan yang tak berhenti mengerubung.

Kuburan massal korban G30S/PKI yang kini sudah memiliki pusara. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Mendekat ke pusara, di sana ada beberapa nama yang terpatri mulai dari Moetiah, Soesatjo, Darsono, Sachroni, Joesoef, Soekandar, Doel Khamid, Soerono dan lain-lain.

Pusara itu tampak sudah tergores di berbagai sisi dan ada yang rompal. Nama-nama yang terpatri juga hampir terhapus karena noda-noda.

Di bawah pusara, terdapat botol air mineral berukuran besar, sebuah kelapa, dan gelas plastik berwarna kehitaman yang diduga kuat adalah kopi.

"Beberapa orang masih sering datang. Ada yang sendiri, berdua bahkan rombongan naik mobil," kata Sumiyati. Dia mengansumsikan sebagai keluarga atau orang cari wangsit nomor judi.

Sebagai warga lokal, Sumiyati banyak mendengar berbagai cerita tentang kuburan massal terduga PKI tersebut.

Neneknya, Jumirah bercerita jika suatu malam orang-orang terduga PKI dibawa ke tempat tersebut. Di sana sudah ada tukang jagal yang salah satunya warga sekitar bernama Asri.

Begitu sampai di tempat itu, mereka langsung dieksekusi.

"Pakai belati atau apa ya. Mirip menyembelih hewan begitu," katanya.

Dari beberapa orang yang dieksekusi, ada yang terbunuh secara sempurna. Alhasil saat hendak dimasukan ke lubang masih ada yang teriak minta tolong.

"Ada yang tolong-tolong namun tetap dikubur," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini