semarang-raya

Mahasiswa USM Didorong Jadi Penggerak Demokrasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:53 WIB
USM) menggelar seminar nasional bertajuk 'Memupuk Semangat Demokrasi Generasi Muda di Era Digital, Menuju Indonesia Emas 2045'

AYOSEMARANG.COM -- Dalam upaya menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengawal Ideologi Bangsa (PIB) Universitas Semarang (USM) menggelar seminar nasional bertajuk “Memupuk Semangat Demokrasi Generasi Muda di Era Digital, Menuju Indonesia Emas 2045” di Auditorium Ir Widjatmoko, Universitas Semarang, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi SHI MH, dan diikuti lebih dari 1.000 peserta secara luring dan daring.

Hadir sebagai narasumber antara lain Rahmad Winarto SH selaku Plt. Kabid Poldagri KESBANGPOL, Ade Bhakti SH MAP yang juga Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, serta Amsar A Dulmanan SSos MSi, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta.

Pembina UKM PIB, Tri Mulyani SPd SH MH, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam menjaga dan menanamkan nilai-nilai ideologi bangsa di tengah tantangan era digital.

“Kegiatan ini menjadi momentum penting menjelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Kami ingin generasi muda memiliki kedewasaan dalam berdemokrasi, mampu menyalurkan aspirasi dengan cara yang benar di media sosial, serta bijak dalam menghadapi derasnya arus informasi,” ujarnya.

Tri Mulyani menambahkan, kehadiran para narasumber memberikan wawasan luas bagi mahasiswa tentang bagaimana menjaga demokrasi tetap sehat di tengah gempuran teknologi digital yang berkembang pesat.

Sementara itu, Ade Bhakti SH MAP menyoroti pentingnya literasi digital bagi mahasiswa. Ia menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam memfilter informasi dan melawan penyebaran hoaks di media sosial.

“Mahasiswa hari ini adalah garda terdepan dalam membedakan informasi benar dan salah. Saat muncul konten yang menyesatkan, mereka harus mampu mengembalikan diskursus publik ke arah yang positif. Demokrasi digital harus dimaknai dengan bijak, bukan dengan emosi,” tegasnya.

Senada dengan itu, Rahmad Winarto SH menekankan bahwa semangat kebangsaan dan demokrasi harus terus ditanamkan di lingkungan kampus sebagai basis pendidikan karakter bangsa. Ia berharap mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga agen perubahan yang mampu menjaga keutuhan NKRI melalui partisipasi aktif dan berpikir kritis.

Sedangkan Amsar A Dulmanan SSos MSi menyoroti peran kampus sebagai wadah penguatan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi yang beretika. Menurutnya, demokrasi sejati bukan hanya soal kebebasan berpendapat, tetapi juga tentang tanggung jawab moral dan sosial.

Kegiatan yang berlangsung interaktif ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta. Melalui seminar tersebut, mahasiswa diajak memahami bahwa menjadi generasi digital bukan berarti kehilangan jati diri sebagai warga negara yang cinta tanah air dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

"Harapan kami, setelah kegiatan ini, mahasiswa lebih bijak dalam bermedia sosial, mampu menyaring informasi, serta memiliki semangat kebangsaan yang kuat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutup Tri Mulyani.

Tags

Terkini