USM Dorong Ekosistem Inovasi Kampus, Rektor Supari: Belajar Harus Jadi Solusi, Bukan Sekadar Nilai

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 12:06 WIB
Rektor USM Dr. Supari dalam Talkshow Rektor Menyapa di Studio Radio USM Jaya
Rektor USM Dr. Supari dalam Talkshow Rektor Menyapa di Studio Radio USM Jaya

AYOSEMARANG.COM -- Universitas Semarang (USM) terus memperkuat posisinya sebagai kampus inovatif yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjadi motor penggerak inovasi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Dalam program Talkshow Rektor Menyapa di Studio Radio USM Jaya Gedung N Kampus USM, Selasa (7/10/2025), Rektor USM Dr. Supari, S.T., M.T. menegaskan komitmen kampus untuk membangun ekosistem inovasi yang kolaboratif dan berkelanjutan.

"Kami ingin USM menjadi tempat lahirnya ide-ide kreatif, riset terapan, dan teknologi yang mampu menjawab tantangan zaman serta berkontribusi bagi pembangunan daerah dan nasional. USM terus membangun ekosistem inovasi yang melibatkan mahasiswa, dosen, industri, pemerintah, dan masyarakat," kata Supari.

Talkshow bertema “Mendorong USM Sebagai Pusat Inovasi” itu dipandu oleh penyiar Radio USM Jaya, Redo Tanimbar dan Elsa Safira, dan menyoroti berbagai upaya kampus dalam memperkuat budaya riset, pengembangan wirausaha, hingga digitalisasi pembelajaran.

Menurut Supari, penguatan ekosistem inovasi di USM dilakukan melalui langkah-langkah strategis, seperti pengembangan wirausaha berbasis riset, kemitraan dengan industri, hingga pendirian inkubator bisnis kampus. USM juga berkomitmen memperluas kolaborasi lintas disiplin dan memperkuat transformasi digital di seluruh proses akademik.

"Inovasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga cara berpikir dan bertindak yang memberi manfaat bagi sesama. USM memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan idenya menjadi produk nyata yang bisa dikomersialisasikan atau dimanfaatkan masyarakat," ujarnya.

Selain mendorong mahasiswa berinovasi, USM juga memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari sektor perbankan, kelompok usaha, hingga industri. Bentuknya antara lain pelatihan kewirausahaan, expo karya mahasiswa, serta kegiatan KKN Inovatif yang menampilkan solusi bagi masyarakat seperti pengelolaan sampah, ketahanan pangan, dan aplikasi pengelolaan keuangan RT/RW.

Supari menyebut, banyak inovasi dosen dan mahasiswa USM yang telah mendapatkan pengakuan, bahkan beberapa sudah dipatenkan. Salah satunya adalah inovasi pipa resapan pengelolaan air tanah yang telah diterapkan di Kota Semarang dan mulai dilirik oleh Kabupaten Semarang.

"Yang juga membanggakan adalah beberapa inovasi dari USM itu sudah dipatenkan. Salah satunya adalah inovasi paten tentang pengelolaan air tanah dengan model pipa resapan yang sudah dimanfaatkan di Kota Semarang, dan juga sudah dilirik oleh Kabupaten Semarang," ungkapnya.

Selain itu, tim dosen USM juga berhasil menciptakan model pembelajaran berbasis pendidikan 5.0 bernama HYLED 5.0 (Hybrid Laboratory based on Education 5.0) Learning Model untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Inggris bagi siswa SMK.

Lebih jauh, Supari menegaskan bahwa tantangan utama membangun budaya inovasi di kampus adalah mengubah paradigma berpikir sivitas akademika.

"Padahal inovasi bisa muncul dari cara berpikir kreatif di bidang apapun. Inovasi itu butuh ekosistem terbuka. Tantangan muncul ketika kampus terlalu 'tertutup', jarang menggandeng industri, pemerintah daerah, atau startup. Akibatnya, ide-ide kampus tidak sampai ke tahap penerapan nyata," tegas Supari.

Untuk itu, USM terus memperluas jejaring kolaborasi dengan berbagai lembaga strategis, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, PT Majubangkit Indonesia Group, Pemerintah Kabupaten Kendal, Kementerian Transmigrasi, Lemhanas, serta beberapa perguruan tinggi lain.

''USM bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Tengah, PT Majubangkit Indonesia Group "Meningkatkan Pariwisata dan Transportasi di Desa Surodadi Demak", Pemerintah Kabupaten Kendal, Kementerian Transmigrasi, Lemhanas, hingga kerja sama dengan perguruan tinggi lain,'' tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X