SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Menyusul meningkatnya potensi cuaca ekstrem hingga akhir tahun, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menginstruksikan seluruh jajaran Pemkot bersiap menghadapi “keadaan terburuk” terkait ancaman bencana alam, khususnya banjir yang kerap terjadi di sejumlah wilayah.
Agustina menegaskan, mitigasi harus dilakukan dengan asumsi the worst situation agar setiap skenario bencana bisa direspons cepat dan terukur.
“Kita tetap harus siap melakukan mitigasi bencana dengan asumsi keadaan terburuk. Kalau itu terjadi, kita sudah siap,” tegasnya saat memimpin Rakor Forkopimda di Ruang Lokakrida Balai Kota Semarang, Rabu 19 November 2025.
Ia menyoroti prakiraan cuaca BMKG yang menunjukkan potensi curah hujan tinggi hingga Desember. Hal ini, katanya, harus menjadi dasar pemetaan risiko dan langkah taktis tiap OPD.
Baca Juga: Mengantuk dan Kurang Konsentrasi, Tabrak Truk dari Belakang Penumpang Terluka
“Tugas utama kita adalah membaca prediksi curah hujan hingga bulan Desember dan menyiapkan responsnya,” ujarnya.
Untuk itu, Agustina meminta Dinas PU, Disperkim, dan BPBD menyusun peta rinci wilayah rawan banjir berdasarkan kejadian sebelumnya sampai level kecamatan, kelurahan, hingga RW. Peta ini akan menjadi acuan skenario penanganan serta penguatan infrastruktur.
Agustina juga menyinggung kritik publik terkait lambannya penanganan banjir, meski penerimaan pajak daerah terus meningkat. Ia menilai, mitigasi tahun ini harus benar-benar berdampak pada arah pembangunan fisik.
“Masyarakat bertanya, anggaran kota besar tapi banjir tak selesai. Karena itu mitigasi kali ini harus memberi pengaruh pada penggambaran infrastruktur,” tegasnya.