semarang-raya

Banyak Kejanggalan, Untag Semarang Kawal Kasus Kematian Dosen Levi

Sabtu, 22 November 2025 | 10:24 WIB
Dosen Untag Semarang yang meninggal di hotel menyisakan kejanggalan. (istimewa)

Karena itu, Untag menilai terdapat sejumlah kejanggalan yang harus diluruskan, sehingga kampus memutuskan membentuk tim advokasi.

"Tim ini yang akan melakukan pengawalan kasus ini," tuturnya.

Transparansi Penyidikan

Salah satu hal yang akan ditanyakan tim advokasi ke kepolisian adalah lamanya rentang waktu dari ditemukannya jenazah hingga informasi diterima kampus.

"Ini ada rentang waktu yang sangat panjang (dari jenazah Levi ditemukan hingga Untag memoeroleh kabar kematiannya). Rentang waktu ini yang kemudian patut ada dugaan-dugaan," ujar Edi.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Mengintai, Wali Kota Semarang Siaga 'Skenario Terburuk' Akhir Tahun

Selain itu, Untag meminta penyelidikan dilakukan secara komprehensif, tidak berhenti pada satu indikasi saja.

"Kami tim advokasi akan bekerja secara optimal, memastikan bahwa proses penanganan ini tidak berhenti pada satu titik, tapi betul-betul dilakukan secara komprehensif," tegasnya.

Tim Advokasi juga meminta polisi melakukan uji digital forensik terhadap seluruh barang elektronik milik Levi, seperti gawai, laptop, serta rekaman CCTV di kos-hotel tempat Levi tinggal.

AKBP Basuki Jadi Saksi Kunci

Levi ditemukan meninggal di kamar kos-hotelnya pada Senin sekitar pukul 04:30 WIB. Sosok pertama yang menemukan jenazah adalah Basuki, seorang polisi berpangkat AKBP yang berdinas di Polda Jawa Tengah.

Baca Juga: Fakta Baru, AKBP B Sudah Menjalin Asmara dengan Dosen Untag Sejak 2020

Polda Jateng telah menjatuhkan sanksi penempatan khusus (patsus) selama 20 hari kepada AKBP Basuki, setelah terungkap bahwa ia tinggal bersama Levi tanpa ikatan pernikahan yang sah.

Saat ini, Polda Jateng menyatakan tengah menyelidiki kasus kematian tersebut, dan AKBP Basuki menjadi saksi kunci dalam proses penyidikan.

 

Halaman:

Tags

Terkini