Lebih jauh, Gus Rozin mengingatkan bahwa masa depan bangsa berada di tangan generasi muda saat ini.
“Bangsa ini telah bertekad menjadikan tahun 2045 sebagai generasi emas. 2045 bukan generasi kami para pembina, tetapi generasi kalian. Apakah nanti menjadi generasi emas atau generasi cemas, itu ditentukan dari sekarang,” ungkapnya.
Baca Juga: Truk Trailer Glondor di Tanjakan Silayur Semarang, Nyaris Tabrak Gerbang Sekolah
Ia menutup sambutan dengan menegaskan bahwa nilai-nilai kepramukaan harus benar-benar terinternalisasi dalam diri setiap peserta agar mampu menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan Indonesia yang damai, maju, dan berkeadaban.
Kemah Kemanusiaan dan Perdamaian ini diharapkan mampu melahirkan kader Pramuka Pandu Ma’arif NU yang berkarakter, berwawasan kebangsaan, serta siap menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat.***