AYOSEMARANG.COM - Viral lomba nasi goreng Mbak Ita, berikut filosofi di balik lomba tersebut yang dijelaskan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Ita.
Ramai diperbincangkan lomba nasi goreng Mbak Ita karena diduga menjadi penyebab dicopotnya Ade Bhakti dari Camat Gajahmungkur, lalu apa sebenarnya filosofi dari lomba tersebut?
Ita menjelaskan filosofi lomba nasi goreng tersebut saat menghadiri lomba masak nasi goreng di Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca Juga: 3 Ide Bahan Menghias Nasi Goreng Mbak Ita, RT yang Mau Juara Tingkat Kota Wajib Tahu Ini
Dijelaskannya bahwa lomba nasi goreng Mbak Ita diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Semarang.
Lomba tersebut diadakan dalam rangka menyambut HUT RI ke 78 yang diikuti masyarakat tingkat RT dari 177 kelurahan di Kota Semarang.
"Saya akan menyampaikan filosofi kenapa tim PKK melakukan kegiatan lomba nasi goreng," kata Ita.
Dijelaskan olehnya bahwa filosofi pertama dari lomba tersebut adalah pemilihan nasi goreng yang merupakan menu yang sangat universal.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Nasi Padang Terkenal Paling Enak di Semarang, Rendang Hingga Telor Baladonya Juara
Dimana dikatakannya, nasi goreng adalah makanan khas nusantara yang sudah terkenal hingga luar negeri.
Filosofi kedua yaitu sekarang banyak ibu-ibu yang sudah mulai melupakan pentingnya masak yang mana kini memanfaatkan pesan makanan melalui aplikasi online.
Maka dari itu, disebutnya dalam lomba tersebut ia ingin menggerakkan kalangan ibu-ibu untuk kembali memasak di dapur.
"Ketiga, nasi goreng ini ketentuannya 'Isi Piringku' (pedoman makanan dari Kementerian Kesehatan). Bahwa dalam masakan nasi goreng sudah terpenuhi semua komposisi gizinya," terangnya.
Baca Juga: Ade Bhakti Ungkap Keterkaitan Nasi Goreng dengan Dicopotnya dari Camat Gajahmungkur, Begini Faktanya