SEMARANG BARAT, AYOSEMARANG.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Jateng menyatakan bahwa La Nina yang sedang terjadi memberikan dampak pada perbedaan puncak musim hujan di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
Sehingga menurut BMKG Jateng, akibat La Nina bisa jadi di suatu kota terjadi hujan lebat setiap hari, namun tidak di kota lainnya.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Jateng, Giyarto mengatakan La Nina terjadi hingga Februari 2022 mendatang.
Baca Juga: TERKUAK Agama Siskaeee Usai KTP Tersebar di Twitter, Pakai Jilbab?
Cuaca ekstrim, lanjutnya, saat ini sudah terjadi di beberapa wilayah di Jateng. Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang terjadi.
"Saat ini sudah masuk musim hujan. Kami merilis memang La Nina yang terjadi dalam intensitas lemah hingga sedang. Di puncak musim hujan, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, sambaran petir akan banyak terjadi," ujar Giyarto, Kamis 9 Desember 2021.
Selain itu pihaknya meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca, iklim, potensi gempa bumi, gelombang laut, dan peringatan dini kondisi ekstrem.
Informasi tersebut dapat dilihat melalui kanal resmi BMKG baik di Instagram, Facebook, dan Twitter.
Lebih lanjut pihaknya memaparkan puncak musim hujan di masing-masing wilayah di Jateng.
Baca Juga: KRONOLOGI Kecelakaan Maut Bus Mini Terguling di Sayung, 3 Orang Meninggal
Sebagian puncak musim penghujan di Banyumas Raya, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, Brebes bagian Selatan serta Tegal bagian Selatan terjadi pada November 2021.
Kemudian wilayah Solo Raya seperti Wonogiri, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Boyolali dan wilayah Jateng bagian Timur seperti Blora, Rembang, Pati, Kudus, Purwodadi, Kudus, Jepara termasuk Karimunjawa puncaknya pada Januari 2022.
"Sebagian besar wilayah Jateng memang masuk puncak musim hujan pada Januari 2022. Kecuali Banyumas Raya yang tadi disebutkan," imbuhnya.
La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino.