SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Bank Jateng sudah berusia 59 tahun dan melalui berbagai ujian dan krisis di negeri ini. Namun kini Bank Jateng makin tumbuh dan disebut mencapai kinerja baik meski dilanda pandemi Covid-19.
Dalam acara HUT ke 59 Bank Jateng yang digelar hybrid di kantor pusat Jalan Pemuda Kota Semarang, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, pada awal dekade 1960-an, saat Bank Jateng baru berdiri, sudah menghadapi krisis ekonomi yang berat, dengan situasi hiperinflasi dan stagnasi, serta pemotongan nilai uang atau sanering.
Kemudian tahun 1997-1998, Bank Jateng juga menghadapi krisis moneter yang berat, dan menyebabkan Bank Jateng menjadi Bank Peserta Rekapitalisasi oleh Pemerintah. Tahun 2008, resesi ekonomi kembali terjadi dipicu kasus subprime mortgage di Amerika. Lebih dari itu, sejak awal Maret 2020, terjadi krisis akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kapan THR 2022 Cair? Ini Cara Menghitung THR Karyawan
"Perjalanan Bank Jateng selama 59 tahun, telah melalui etape-etape ujian dan tantangan yang berat. Alhamdulillah, kita bersama-sama telah berhasil melampauinya dengan capaian yang membanggakan," kata Supriyatno dalam HUT ke 59 Bank Jateng, Rabu 6 April 2022.
Terkait kinerja Bank Jateng, lanjut Supriyatno, hingga akhir tahun 2021, Bank Jateng membukukan laba usaha hingga Rp1,73 triliun dan tumbuh 12,81 persen. Peningkatan laba usaha tersebut, didukung pula dengan indikator keuangan yang tumbuh dengan baik.
"Segmen konsumer dan UMKM, menjadi backbone penyaluran kredit Bank Jateng, dan telah teruji memberikan ketahanan dalam melewati pandemi," ujarnya.
Selama tahun 2021, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Jateng mencapai Rp 4,51 triliun dan tumbuh 70,45 persen yang diharapkan mengakselerasi pemulihan ekonomi.
"Sedangkan pencapaian kinerja pada akhir Maret 2022 ini pun menunjukan angka yang cukup membanggakan dimana total aset telah mencapai Rp77,98 triliun atau tercapai 100,17% dari rencana dan laba perseroan telah mencapai Rp602 milyar, atau tercapai 116,84% dari rencana dan tumbuh 9,63% year on year(yoy)," jelasnya.
Baca Juga: RESMI Jokowi Tetapkan Cuti Bersama Lebaran 2022 pada 29 April dan 4-9 Mei
Bank Jateng juga disebut Supriyatno mengikuti perkembangan zaman dengan berbagai program digitalisasi. Contohnya, digital lounge atau digital space yang memungkinkan para nasabah melakukan transaksi secara mandiri (self service), melalui layanan setor dan tarik tunai (cash recycle machine), layanan cetak buku (self service passbook printer), dan teller digital (self service teller cash recycler).
Kemudian untuk support bisnis telah dikembangkan e-PLO, BI Fast, SIPLAH untuk BOS, SIPD Pemda, Billing Center, Electronic Data Capture (EDC), QRIS, mobile banking versi baru dan lainnya. Selain itu untuk mendukung proses otomasi, telah disiapkan pengembangan big data, pemanfaatan Robotic Process Analytic (RPA), dan implementasi e-Nawala untuk e-Office.
"Memasuki usia yang ke-59, Bank Jateng terus mengakselerasi pengembangan teknologi, baik di bidang support bisnis, penguatan infrastruktur, maupun otomasi melalui layanan digitalisasi," ujar Nano, sapaan akrab Direktur Utama Bank Jateng.
Di HUT ke 59 Bank Jateng juga memberikan program promo kepada para nasabah setia, baik dana maupun kredit, diantaranya Program Berkah 59 dan KMJ Give Away.