SEMARANG UTARA, AYOSEMARANG.COM -- Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang menyatakan jika kerugian yang dicatat di PT Lamicitra Semarang mencapai ratusan miliar.
Kerugian ini disampaikan Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang Anton Martin, Senin 30 Mei 2022.
Kata kepala Bea Cukai Tanjung Emas Semarang itu, sampai Senin tercatat dari 713 kontainer yang terdampak banjir rob, 497 kontainer atau 80% di antaranya telah diajukan dokumen kepabeanannya pada KPPBC TMP Tanjung Emas dengan total nilai barang USD 40.898.744.
Baca Juga: Pasca Banjir Rob Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Ratusan Truk Kontainer Menumpuk
Rincian kerugiannya terdiri dari 304 kontainer impor senilai USD 32.084.220 dan 96 kontainer ekspor senilai USD 8.814.524.
"Sekitar 600 milyar. Itu data yang sudah diberitahukan kami. Data nilai barang dan baru dilaporkan sebesar 80%. Untuk yang 20% masih belum dicek dan kita tunggu. Mungkin 20% itu karena masih dicek lebih lanjut," jelasnya Martin.
Kontainer yang mengalami kerugian itu, mayoritas merupakan barang impor dengan komoditi bahan baku komoditi bahan baku untuk industri makanan seperti kedelai, kacang tanah, pakan ternak.
Baca Juga: SD di Ungaran Semarang Dibobol Maling, Puluhan Laptop dan LCD Hilang
Sedangkan untuk barang ekspor yang terdampak adalah komoditi furnitur seperti kayu semi olahan, garment dan aksesorisnya, sepatu alas kaki, daging ikan hingga pangan olahan.
"Kalau impor paling banyak bahan baku industri makanan seperti kedelai dan pakan ternak. Untuk ekspornya furniter, garmen dan aksesoris," ucapnya.
Lebih dari itu, Martin menerangkan jika pihaknya bekerja sama dengan PT Pelindo untuk memberi kesempatan kepasa pelaku bisnis untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi barangnya secara mandiri untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Baca Juga: Banjir Rob, Warga Karangsari Kendal Pilih Tidur di Perahu daripada Mengungsi
Dalam hal ini, Bea Cukai bersama Pelindo membuat kebijakan bersama untuk membuka kesempatan bagi pelaku usaha khususnya import untuk memeriksa barangnya kembali.
Martin mencontohkan Misalnya untuk perusahaan yang klaim asuransi, muat ulang dan sebagainya, atau misalnya barangnya rusak akan diganti barang baru untuk dimuat lagi.