"Petinya bagus masih utuh. Terapung di atas air. Pakaian jenazahnya juga masih utuh bahkan cincin yang dipakai juga ada," ucapnya.
Baca Juga: Cari Kamera Berkualitas? Cek Saja di 5 Toko Kamera di Semarang Ini, Dijamin Puas
Pemerhati Sejarah Kota Semarang Johanes Christiono berkata, wilayah Wonodri Kebondalem itu dulu merupakan Pemakaman Bangkong.
"Dulu memang kawasan makam Tionghoa dan lambat laun tertimbun dengan pemukiman penduduk," ucap Johanes saat ditemui beberapa waktu yang lalu.
Bahkan, tidak hanya makam saja yang menyatu dengan rumah-rumah penduduk, namun juga meja altar, tiang penanda makam, patung, bongpay, bahkan juga relief.
Baca Juga: Pilah Sampah dan Ditabung Bisa Buat Biaya Naik Haji
"Saking lamanya mungkin masyarakat tahunya itu bebatuan yang sudah ada di situ bersama mereka, padahal punya nilai sejarah. Fenomena seperti ini tidak hanya ada di Wonodri saja, tapi juga di Kedungmundu, Candisari, dan Veteran," ungkapnya.